Malam
Dan aku mulai dengan cerita ku,
Bukan tentang waktu memulangkan segala resah.
Bukan tentang waktu memulangkan segala lelah.
Tetapi tentang waktu yang bercerita.
Tentang luasnya waktu bermunajat di atas sajadah.
Tentang panjangnya waktu dapat menengadah asa.
Tentang bersahabatnya waktu mengisak pilu.
Setetes air mata yang menetes.
Mungkinkah,
Dengan kepergianmu tinggallah sesal dipenghujung usia.
Tergerus oleh masa yang mampu aku rasakan.
Ruang waktu itu pun terus bergulir,
Mengikis menipis tiap gumpalan rindu yang terasa.
Malam menyapaku…
Membawa sejuta kenangan dan harapan.
Akankah ingin ku dalam angan berubah menjadi nyata,
Ataukah mungkin hanya tinggal angan,
Dalam kenangan di penghujung malam.
Tersimpan kekuatan dari kejatuhan
Adakah perjuangan di atas kerikil tajam.
Akan selalu ada isakan di balik tirai harap.
Keyakinan yang membuat diri bertahan.
Keyakinan yang mengusir tiap rentetan penghalang.
Keyakinan yang membuat kuat.
Janganlah melihat seberapa letih saat terjatuh.
Lihatlah, seberapa kuat tiap detik diri mu mencoba untuk kembali tegap.
Meski tersendat langkah yang tertuju,
Meski penuh isak tangis yang tersembunyi,
Dan diri mengukirnya dengan senyuman kekuatan.
Janganlah menghitung seberapa banyak arti kata tangis dan arti kata keterpurukan.
Tetapi, Lihatlah…
Seberapa banyak usaha tuk meraih dan menata kembali keberhasilan.
Semua akan baik – baik…
Semua akan indah pada waktunya.
Tersenyumlah menyambut pelangi setelah hujan badai menyapa.
Anggun Gerardine/@anggungerardine
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”