Siapapun dia (malaikat tak bersayap)..
Dia yang mengajarimu arti kebaikan..
Dia yang menanamkanmu rasa peduli..
Dia yang hanya bisa menangis sendirian..
Dan dia hanya bisa bahagia jika kamu bahagia..Â
Dia selalu menyimpan rasa lelahnya..
Untuk selalu terlihat kuat di matamu..
Dia selalu menyembunyikan rasa sakitnya..
Untuk selalu terlihat tegar di depanmu..
Dia selalu diam dalam takutnya..
Agar kau selalu nyaman bersamanya..
Dia selalu tersenyum dalam tangisnya..
Agar kau anggap itu adalah tangis bahagia..
Dia selalu menggenggammu erat..
Karena dia selalu ingin bersamamu..
Dia selalu memelukmu kuat..
Karena dia takut kehilanganmu..
Dia selalu mendoakanmu lirih..
Di saat dia tak mampu menjagamu..
Dia juga akan meninggalkanmu..
Di saat itu adalah terbaik untukmu meskipun bukan untuknya..
Mungkin dia pernah menangis,,
Hanya saja dalam kesepian..
Mungkin dia ingin berteriak..
Hanya saja mulutnya terbungkam..
Mungkin dia sering kesakitan..
Hanya saja dia tahan..
Mungkin dia akhirnya menyerah..
Hanya saja dia harus kehilangan..Â
Bukan berarti Tuhan tak sayang kepada kita..
Namun itulah cara-Nya menyayangi kita…
Tuhan memberikan kita arti kekuatan yg sesungguhnya..
Tuhan mengajarkan kita arti keikhlasan yg sesungguhnya..
Tuhan menasihati kita arti kepedulian yg sesungguhnya..
Tuhan menjaga kita dalam kasih sayang-Nya..
Selalu ada malaikat untuk kita..
Yang selalu berdoa dalam tangisnya..
Yang selalu berjuang dalam keringatnya..
Yang selalu melindungi dalam sakitnya..
Yang selalu mendukung dalam rindunya..
Yang selalu bersama dalam warnanya..
Yang selalu memotivasi dalam sejarahnya..
Karena hatinya selalu untuk kau, dia dan mereka..Â
Karena lubuknya selalu demi bahagiamu, bahagianya dan bahagia mereka..
Air matamu yg selalu menetes..
Darahmu yg telah mengalir,
Keringatmu yg selalu bercucuran,
Dan nafasmu yg terengah-engah,
Terima kasih atas nuranimu yg tulus..
Terima kasih atas hatimu yg putih..
Terima kasih atas qalbumu yg jernih..
Dan terima kasih atas jiwamu yg bersih..
Untukmu malaikat tak bersayap..
Â
Â
Ayah, (malaikat tak bersayap)..
Terima kasih ayah,
atas uluran tanganmu
saat aku terjatuh dulu karena berlarian..
Terima kasih ayah,
atas candaanmu
saat aku menangis sesenggukan..
Terima kasih ayah,
atas gendonganmu
saat aku marah hingga bisa tersenyum kembali..
Terima kasih ayah,
atas gandenganmu dulu
menuntun setiap langkahku..
Terima kasih ayah,
atas kebersamaannya telah mengenalkanku pada alam ini
meski hanya menggunakan sepeda ontel tua..
Terima kasih ayah,
telah rela berkorban
bahkan berjuang mati-matian
hanya demi aku anakmu..
Terima kasih ayah,
telah menumpahkan seluruh cinta kasihmu padaku..
Dan terima kasih ayah,
telah bersedia menjadi pahlawanku
hingga saat ini
Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”