Puisi 1:
Kepingan NostalgiaÂ
Aku tak tau mengapa
Aku tak mampu
Memendam rasa ini sendiri
Seperti tersayat perasaan hati ini
Tanganku tidak dapat berhenti
bersajak tentangmu bersama bayanganmu
kunikmati khayalanku ini
Berlimpah kepingan nostalgia kita
yang tak terhitung jumlahnya.Â
Â
Ilusi tawamu seolah tergambar dalam bayanganÂ
Aku terjebak, dalam ketidakpercayaan perpisahan
Walaupun sudah lama bagimu
bagiku masih baru rasanya
Janji yang dahulu kita buat bersama
hanyalah suatu fantasi.Â
Â
Sekali saja untuk terakhir kalinya
Dapatkah kau mendengar simfoniku yang kubuat untukmu terakhir kalinya ?Â
Ohh tidak,Â
Rupanya tuhan tidak ingin melihat kita terus terbawa dalam melodi cinta
Yang terlarut dalam rasa yang tidak seharusnya
Cukup sudah semua.Â
Aku sudah tidak tahan lagi.Â
Â
Pada akhirnya, kisah kita berakhir sampai disiniÂ
Ekspedisi garis waktu ini mengajariku suatu arti
Bahwa yang pergi memang takkan pernah kembali
Kecuali kau memberinya kesempatan lagi.Â
Jika kesempatan yang diberikan kembali didustai
Maka kamulah yang harus rela pergi.
Â
Puisi 2:
Sudah Menjadi Kita
Berawal dari titik
Titik menjadi garis
Garis menjadi bidang
Bidang menjadi bentuk
Semua yang terjadi tidak seolah-olah terjadi begitu saja
Semua butuh proses dengan caranya masing-masing
Pejamkan mata, rasakan apa yang dapat kamu rasakan.Â
Â
Sekalipun matahari dan bulan tidak pernah bertemu di waktu yang sama
bukankah mereka harus tetap saling melengkapi walau berbeda?
Sama halnya dengan kemerdekaan
Antara aku, kamu, dan kita pasti memiliki perbedaan.Â
Â
Perbedaan kecil ataupun besar, tetap harus dihormati
Merdeka itu harus dijunjung tinggi.
Karena untuk memperolehnya bukanlah hal yang mudah
Dari yang tidak mungkin, menjadi mungkin.Â
Â
Itulah kemerdekaan,Â
Menghormati dan menghargai setiap keragaman.Â
Merdeka itu dapat terwujud, ketika kita bersatu
Merdeka itu seperti saat aku dan kamu,
sudah menjadi kita.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”