Invitasi Pertama
Terajut nama, begitu katanya
Dalam bisu jauh dari keramaian
Menyusuri rel yang sedang memuai
Pernahkah dirimu merasa gundah?
Jikalau mengeluh artinya lemah
Semua akan terasa serba salah
Entah itu rapuh atau kalut
Hingga kini pikiran pun kabur
Kapan semua akan rampung?
Menalar sebuah masalah
Tak akan ada waktu rehatnya
Mendamaikan hati dan pikiran
Di kala semua masalah menerpa
Cobalah lalui bersama-sama
Orator malang yang penuh duka
Tak peduli tempat dan waktu
Dengan menghiasi dinding lembu
Tanpa talaran yang tertaut
Pernah menyerah dalam sebuah masalah
Karena ini fatamorgana kehidupan
Tak peduli bahwa dunia sangat serakah
Dengan masa lalu yang semu
Diam seribu bahasa dalam kelabu
Dan terdiam dalam dunia suntukku
Invitasi Terakhir
Ruang bayangan penuh senandung
Cahaya redup yang membisu
Menjadi tempat untuk merenung
Apakah kamu sudah menemukan relung?
Relung peluh yang menghantam ruanganmu
Tanpa premis yang berjubah biru
Sudut yang siku-siku
Namun caranya sangat tumpul
Berubah wujud tanpa kutahu
Bernafas dalam perdamaian
Satu rampung tumbuh seribu lainnya
Mari selesaikan bersama
Biru kelabu dalam senandung pilu
Rasa haru setelah pikiran kabur
Karena ini tentang duniamu
Apabila cahaya redup menjadi indah
Muslihat pun sudah tertadah
Mari lepaskan jubah yang sudah basah
Tanpa perlu tahu aktor utama
Tanpa perlu mengontrol dunia
Sebab waktu hadir tanpa rasa
Mari mulai bertarung dengan semu jemu
Meskipun memori duka takkan hilang secepat itu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”