Genggaman Jari-jari
Aku harus yakin dan berdiri tegak
Meski di kesepian jalan yang lalu lalang
Mencari yang tak sama namun searah
Lebih baik konyol. . .
Asyik-kan diri tanpa hiraukan lain
Sesekali hanya rahasia diri dan sang ilahi
Bertunduk salah akan dosa
Maha Cinta pemberi kasih
Hanya dia. . .
Kelak aku dipertemukan
Kian lama diriku terperosok
Jari-jari terus menggenggam bongkah batu
Mempertahankan diriÂ
Sembari gumunan hati
Berteriak kencang menggapai arah terang
Semuanya tak mudah
Longsoran batu kecil terus menghujani
Menguji rekatan jari tangan
Tak segampang isi rasa damai
Teriakan angin yang selalu menertawakan
Jangan usang dan lepas
Lawan bingal cara sederhana
Kreatifitas dan bakat mengusung asa
Perlahan benahkan diri
Ingat selalu kerendahan hati
Jangan engkau congkakkan diri
Â
Bisikan di tengah ketenaran
Terlelap, . .Â
Kadang diri ini memang egois
Terlalu asyik dan fokus
Pada apa yang digandrungi
Jika dibidangkan sosial
Malah jarang dirumah
Lagi nyante di warung kopi
Terus terusan nulis
Dan jejaring di dunia maya
Terus jiwa petualang kembaliÂ
Justru keasyikan mengarungi trip
Entah sampai kapan,
Diriku kembali kepada yang dulu
Fokus dan selalu konsisten
Tapi tak jarang yang mau mengerti
Akan sebuah karya
Terkadang perluh juga,
Mengarungi aliran air yang terus mengalir
Sembari tiada halangan yang menghalangi
Tanpa harus mendengarkan,
Omongan oceh orang lain
Terus membangun mimpi dan harapan
Karena di situlah terdapat beribu jalan terang
Berusaha dan melaksanakan apa yang bisa kita tindakkan
Tanpa harus dijalan ketenaran
Bahagia dan asyik dengan karya kecil
Bahkan sesekalipun tiada orang mendengar
Bisikan dan rintihan karya agung diri
Namun cerita baik itu,
Menimbulkan sajak damai bagai embun pagi
Menghinggapi dedaunan
Pancaran sinar matahari
Bahtera diri bercermin
Dan berserah diri
Oleh : Rahmat Asmayadi (IG : @asmayadi_er)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”