#PuisiHipwee; Dia

Sudahkah kita membuka mata dan lebih peka sedikit pada orang yang berharga.

Dia

Advertisement

Tangan kurus itu jadi saksinya

guratan diwajahnya jadi tanda

berapa abad ia mencicipi dunya

Advertisement

keheningan itu dia memintal benang

benang-benang rupiah

Advertisement

lalu dia tersenyum pada sikecil

yang tertidur disampingnya

malam itu biarlah dia yang rasa

hanya tuhan yang tahu dia.

Si Tua yang Bernama Ayah

kukayuh derap nadanya ke pelosok samudera

tangan ringan itu mengulur nestapa hidup

tiap detiknya tak pernah dirasa, lalu jadi asa

hidupnya untukmu, dik.

dibalik keringatnya, dia merogoh pengorbanan

sekarang yang hitam menjadi putih

otot kekar itu loyo tak berdaya

dik, kamu sudah jadi seorang dia yang dahulu

gagah, rapih dan berwibawa

hari ini sudahkah kamu jumpa dik..

si tua yang bernama ayah itu..

ciputat, 10-18

NAJZUA RAMDHANNI

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hanya ingin berbagai cerita lewat kata dan puisi menyukai sastra dan kebudayaan