Di Balik Sebuah Pintu
Seorang gadis sibuk bersedu sedan
Dalam lingkar peluknya sendiri
Pada dindingnya terbenam sorot lampu yang begitu naif
Seorang gadis acuh tak acuh
Pada segala halIa dibungkam mulutnya sendiri
Diperkosa dosa-dosa yang tak berdosa
Berpuasa untuk tidak berpuisi
Benaknya dihantam ironi bertubi-tubi
Lantas isaknya menderas sekujur pipi
Aku tak tahu
Manakah yang lebih naif antara sorot lampu dan dosa-dosa
Siapakah yang lebih kelam antara malam dan silam
Aku tak pernah tahu
Sebab seorang gadis sibuk bersedu sedan
Di balik sebuah pintu
Â
Atas Dasar Kita
Entah atas dasar apa kau mendatangiku
Tatkala aku terlampau sibuk memirau luka
Pada fana yang mendunia
Suaramu mengalun begitu tenang
Serupa air
Kau menemaniku mengeja luka
Yang tertabur mandiri pada secangkir peristiwa
Entah atas dasar apa haluanku mengarah padamu
Cinta? Kau kah itu?
Jangan kau tanya sebuah tanda tanya
Sebab ia tak henti bertanya
Entah atas dasar apa
Haluanku mengarah padamu
Tapi, kau tahu kah?
Ada karangan bunga yang tak sanggup mekar
Sebab olehmu ia terlampau pukau
Ada sekian purnama yang membenam diri
Sebab sorot matamu tak bisa kuingkari
Ada puisi yang hilang elegi
Sebab diksimu tertata rapi
Pula ada aku yang hidup kembali
Sebab kita setengah mati
Entah atas dasar apa
Kita setengah mati
Cinta? Kau kah itu?
Ya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”