#PuisiHipwee Di Balik Sebuah Pintu dan Atas Dasar Kita

Dalam lingkar peluknya sendiri


Di Balik Sebuah Pintu


Advertisement

Seorang gadis sibuk bersedu sedan

Dalam lingkar peluknya sendiri

Pada dindingnya terbenam sorot lampu yang begitu naif

Advertisement

Seorang gadis acuh tak acuh

Pada segala halIa dibungkam mulutnya sendiri

Advertisement

Diperkosa dosa-dosa yang tak berdosa

Berpuasa untuk tidak berpuisi

Benaknya dihantam ironi bertubi-tubi

Lantas isaknya menderas sekujur pipi

Aku tak tahu

Manakah yang lebih naif antara sorot lampu dan dosa-dosa

Siapakah yang lebih kelam antara malam dan silam

Aku tak pernah tahu

Sebab seorang gadis sibuk bersedu sedan

Di balik sebuah pintu

 


Atas Dasar Kita


Entah atas dasar apa kau mendatangiku

Tatkala aku terlampau sibuk memirau luka

Pada fana yang mendunia

Suaramu mengalun begitu tenang

Serupa air

Kau menemaniku mengeja luka

Yang tertabur mandiri pada secangkir peristiwa

Entah atas dasar apa haluanku mengarah padamu

Cinta? Kau kah itu?

Jangan kau tanya sebuah tanda tanya

Sebab ia tak henti bertanya

Entah atas dasar apa

Haluanku mengarah padamu

Tapi, kau tahu kah?

Ada karangan bunga yang tak sanggup mekar

Sebab olehmu ia terlampau pukau

Ada sekian purnama yang membenam diri

Sebab sorot matamu tak bisa kuingkari

Ada puisi yang hilang elegi

Sebab diksimu tertata rapi

Pula ada aku yang hidup kembali

Sebab kita setengah mati

Entah atas dasar apa

Kita setengah mati

Cinta? Kau kah itu?

Ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Octa Rianti seorang mahasiswi yang sedang mencari jati diri