Dalam Waktu-Mu
Dalam waktumu
Aku sepenggal menit yang tersisa
Dalam waktuku
Kau sukses menggerogoti setengah hariku memikirkanmu
Bahkan saat aku tertidur
Kenanganmu lah yang kubangun dalam mimpi itu
Aneh, bukan?
Haruskah aku yang terlebih dahulu jujur
Menyatakan dari hatiku tanpa malu-malu
Meskipun menunggu waktumu menjadi milikkuÂ
Adalah kepastian yang palsu
Sungguh menunggu waktumu bersatuÂ
Menjadi waktu kita sangatlah lama
Tapi bagaimana mungkin menunggu bersamamu
Seperti harapan yang menyenangkan untuk dinikmati
Atau aku hanya tersipu
Dengan senyummu yang kadang kupikir menunjukkan tanda ambigu
Lekaslah berikan kepastian
Haruskah kita melangkah lebih jauh
Atau kau hanya ingin berhenti di garis itu
Sebatas teman seperti yang lain?
Kau memang penuh tanda tanya
Teka teki yang sulit ku pecahkan dengan jawaban yang pasti
Ingat waktuku tak banyak
Tuhan sudah tak sabar ingin bertemu denganku
Jangan sampai kau lama membuatku bingung
Hingga waktu untukmu habis
Dipenuhi kebimbangan dan menerka nerka prasangka
Karena pada akhirnya kau akan sendirian
menangis tersedu-sedu diatas pusaraku
Saat itu tiba aku tak akan bisa menempuk lembut punggungmu
menunggumu tenang dan berbalik menghadap hidupmu yang masih panjang
Karenanya segera katakanlah suara hatimu yang menggebu itu
walaupun kabar buruk yang ingin kau serukan
paling tidak aku menemukan atas tanda tanyaku
Retak
Gugur bersama hujan
Redam, redup lalu retak
Sejenak melekat
Kenangan yang indah kini sirna
Kuberdiam di sudut ruanganÂ
Berharap menghilang cepat
Tak akan ada yang mencari
Kenyataannya mereka menggunakan topeng keramahan
Memanfaatkan ku dengan senyum palsu
Mereka butuh ragaku tuk berlindung
Kini tubuhku tak mampu
Menampung beban yang dipikul
Menyalak pun percuma
Memangnya aku siapa?
Bukankah aku hanya tameng belaka
Polesan cantik untuk pujianmu semata
Ibarat pemandangan yang dinikmati sekejab
Jingga yang nampak indah
Pasti kan ditinggalkanÂ
Ia bukanlah penglengkap dunia
Melainkan retakan
Kebahagiaan yang tak sempurna
Pemandangan sekilas
Yang kadang tak dihiraukan
Lekaslah menghilang
Menguap di udara
Tanpa jejak
Tanpa nama
Tanpa kenangan
Pergilah dalam diam
Jauhilah kerumunan cahaya
Mereka hanya datang sesaat
Pada akhirnya kau sendirian
Maka sekali lagi kuingatkan
Lekaslah musnah
Â
Kau dan Aku
Ibarat sebuah janji
Kau dan aku adalah insan Tuhan
Yang belum dipertemukan
Namun sudah memiliki ikatan dalam takdir Nya
Jangan tanyakan bagaimana caranya?
Kau tau kan cara kerja Tuhan tak perlu dipertanyakanÂ
Aku selalu berdoa agar segera bertemu dengannu
Kuharap kaupun begitu
Tapi kita tahu waktu terbaik bukan dari umur kita
Namun kondisi dimana aku sangat ingin tergantung padamu
Kau juga membutuhkan aku
Aku ikat janjimu
Kutunggu ijab kabul kita
Walau tak pernah mengenal istilah pacaran
Kau ingin serius, begitu pula aku
Semoga Tuhan menjabah doa kita
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”