BAYANGAN SIRNA
Mengapa diriku tak seperti dulu.
Memperjuangkan sebuah cinta,
Tak senekat dulu kala.
Tiada sedikitpun upah yang tersedia,
Hanya berbekal ketulusan sang dada.
Serupit apapun bak kisah,
Tak seberapa. . .
Semuanya terlewati dengan mudah.
Namun, mengapa cinta yang dulu pernah ada.
Hanya penyesalan, telah sirna entah bagaimana.
Jika memaksa untuk diingat,
Keadaanlah yang tersudut untuk bersalah.
Membiarkan sebuah cinta,
Lepas tiada untai kata.
Terasa sulit memberikan maaf,
Mengecam sebuah perbuatan,
Tak ubahnya penyesalan.
Kini engkau telah bahagia,
Terpisah jauh akan masa dahaga.
Entah, harus bagaimana. . .
Diriku membangunkan kembali,
Jiwa patriot cinta sesegera peduli.
Akan kisah yang dulu ada,
Berpergian jauh dihapus masa.
DUA CERMIN
Biarkan aku berlari kembali
Untuk mengunci diri
Membiarkan pintu tertutup lagi
Menjauh dari apa yang telah terjadi
Ku anggap semuanya hanyalah mimpi
Menghampiri seorang diri
Sesampai ku dikesepian
Terihat lubang kecil bercahayan
Akan sinar pancaran
Membuka semua kegelapan
Tersadar diantara pilihan
Mungkin engkau sekedar hayalan
Datang pergi secara kebetulan
Sedikit tiada unsur kesengajaan
Maaf, bila hanyalah prinsip
Tak ubahnya seperti nasib
Diambang kemurkaan gosip
Runyam jadi kepribadian sip
Mentolisir kisah yang ada
Biar saksi bisu di dada
Tak terjawab dengan senada
Untain titik tanya sudah
Meski teranggap tiada
Terkenang engkau selalu ada
Lama aku berjumpa
Tiada rasa hampa
Namun, di ketepian lupus cinta
Engkau membuka cerita
Tumpahkan sebak tinta
Tercipta hayalan nyata
Entah bagaimana keindahan merekah
Bebunga mekar rindang
Sejenak kembali melangkah
Indah bila ku memandang
Oleh : (Rahmat Asmayadi)
IG : asmayadi_er
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”