SEBUAH CERITA DI MASA LALU
Aku, kita
Saling memberi cinta, lalu kemudian
Bertukar luka
Luka yang sampai-sampai membuat kita tak bisa lagi
Maju ke depan atau berputar balik ke belakang
Jalan hidup menyempit di semua arah
Terkunci pada semua penjuru mata
Jalan di depan sudah tak lagi rentang
Pun kenangan dibelakang, tak lagi tenang
Jauh hari sudah lekang
Ego memang selalu menang
Seperti hujan, entah deras ataukah gerimis pelan
Kenangan yang dibawa tetap saja bikin meradang
Maka jadilah kita berhenti, diam tak kemana-mana
Tak memilih satupun jalan untuk singgah sejenak menepi
Aku, kita
Terjebak pada air mata yang mengembun
Dan juga pada rindu dan pilu
Yang masih tumbuh serumpun
Â
Â
Â
Â
ISYARAT KAMU HADIR 1
Rindu dan luka yang tumbuh serumpun itu
Masih selalu jadi ilalang dan bayang-bayang
Pada jalan hidup
Dan semua mimpi-mimpi
Tapi,
Tetiba jalan hidup berubah
Kamu datang di waktu-waktu tak berarah
Pada awalan yang tiada berupa
Dan mata yang masih sembab penuh bekas air mata
Â
Â
Â
Â
ISYARAT KAMU HADIR 2
Aku tahu
Bahagia mungkin tak selalu datang sendiri
Tapi cukuplah bagiku
Luka yang tumbuh lebat kemarin
Kini perlahan mati dan tumbuh lagi berganti rindu yang baru dan menghidupi
Ya, bahagia sering tak datang sendiri
Dibaliknya ada luka yang menemani, menguntit lewat tepi-tepi
Tapi bagiku tak jadi masalah
Karena sehari bahagia bersamamu, sudah cukup mampu meredam luka seabad penuh
Â
Â
Â
Â
ISYARAT KAMU HADIR 3
Jadi tidaknya aku dan kamu
Yang jelas lukaku sudah gugur jauh-jauh
Olehmu aku telah tercukupi
Jadi tak pernah jadi soalan bagaimana kita nanti
Apapun yang menanti kita diujung kelak
Aku sudah selesai
Lukaku sudah sembuh kau anyam rindu-rindu yang baru
Bahkan bila kelak kamu hanya akan jadi petrichor
Tak apa
Aku sudah merasa cukup dengan menjadi kemarau yang ditumbuki butiran hujanmu
Semua sudah cukup
Selebihnya akan kuketuk lewat doa-doa di akhir sujud
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”