Puisi 1: Tumpuan Asa
Andai luka tak kasat mata mampu tergambar nyata
Maka, berapa banyak warna yang tergores di dalamnya?
Sementara, jika rupa menjadi tolok ukur bahagia
Lalu, berapa banyak derita yang diperoleh karenanya?
Sungguh, rasa itu mudah cidera
Jika yang disandar adalah sesama
Bukankah yang paling berhak menjadi tumpuan atas setiap asa
Hanyalah Dia, yang menjamin segala
Bahkan lebih dari dunia dan seisinya?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”