#PuisiHipwee Salah Langkah

Menjadi kuat dan tegar memang menyebalkan saat cobaan hidup datang menghadang. Mengenang semua cerita hidup denganmu pun hanya akan menambah rasa pilu.

Menyesali kini tak ada arti. Aku sadar terlalu meratapi tak akan merubah semua takdir ini. Tak banyak yang bisa kulakukan, aku hanya bisa berdoa seraya mengambil tindakan agar hidupku tak terlalu lama tertekan. 

Sedih ketika semua impian, cita-cita, dan harapan yang sudah lama kita ingini, pupus dengan cara yang begitu ironi. Kau pergi begitu saja, meninggalkan sepercik dilema, membuatku bertanya, "sebenarnya ini salah siapa ?". 

Kau pun pergi, dengan sebuah misteri yang belum bisa kupecahkan sampai saat ini.

Munafik bila aku berkata aku tidak apa-apa. Bertahun-tahun kita jalani bersama, canda-tawa, suka-duka, kau habiskan denganku berdua, hingga akhirnya kau lepaskan ikatan ini demi hidup baru yang ingin kau jalani.

Emosi bergejolak, adrenalin serasa terpacu untuk membalas semua perlakuan yang kau berikan padaku. Bukan maksud hati untuk tidak menghargai keputusanmu. Aku hanya insan biasa, yang bisa merasa kecewa. Tapi lambat laun aku sadar, emosi tak akan pernah jadi solusi dan hanya akan menambah rumit permasalahan ini. Yah, mungkin ini sudah takdir sang Illahi.

Seiring berjalannya masa, aku sudah mulai terbiasa menghadapi semua. Rasa dendam yang dulu ada, kini perlahan sirna. berharap ada doa-doa baik di setiap langkah kehidupan kita meskipun sudah tidak bersama.

Aku pun mencoba membuka lembaran baru, berharap ada sosok yang bisa menggantikanmu seraya aku juga memperbaiki diri, agar kelak hal seperti ini tak ku alami lagi.

Sulit? Pasti..

Tapi akan kucoba semampuku, aku pun tak mau terlalu lama terjerumus di lumbung pilu. Aku lelaki, aku malu jika hal ini terulang lagi.

Aku yakin bahwa selalu ada hikmah di setiap problema yang kita hadapi. Dan dari kesalahan yang kita alami ini, banyak pelajaran yang bisa ku nikmati. Keputusan mu yang secara mendadak dan sepihak itu ternyata membuatku semakin mawas diri.

Aku ingin melanjutkan hidupku meskipun tidak denganmu. Berharap aku dapat menemukan sosok wanita yang mau berbagi kisah denganku. 

Semoga kau bahagia, tak ku harapkan kau menyesali ini semua. kau harus siap hadapi konsekuensi atas pilihan yang sudah kau ambil ini. 

Sekarang aku hanya bisa pasrah, dan berharap kedepan aku tidak salah langkah.