Puisi 1: Doa Manusia
Entah berakhir dimana
Sepanjang jalan masih berakhir koma
Bahagia selalu diminta
Namun derita menjejal begitu buta
Mimpi yang tertulis rapi
Terbungkus ragu bertali janji
Berbingkai doa sepanjang langkah kaki
Harap akhir layaknya kisah revolusi
Luka berubah bahagia
Sadar
Dosa membara perkosa jiwa
Tapi apalah daya
Ini doa sebutir manusia
………
Â
Puisi 2: Pinta
Jika masa telah merestui
Tak perlu disesali, apapun yang terjadi
Legamnya siksa hati, pengantar jiwa pada lorong berujung berdikari
Sepanjang waktu
Hanya bahagia yang kita minta bukan lara
Meski, pancaroba datang mengamuk buta
Olehnya,
Doa teguh berlarian menuju arsy
Menghantam badai yang bersembunyi dibalik ketiak awan hitam
………..
Â
Puisi 3: Takut
Bulan datang memberi terang
Lenyap terselimut awan gelap
Pun bintang tersapu bersih
Terganti gelap pekat layaknya hadirnya laknat
Mencomot segala bentuk nikmat
Resah gelisah mencari arah
Dimana letak kiblat untuk mensucikan maksiat
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”