Momen puasa merupakan momen yang penting dan dinanti – nanti oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Suasana saat puasa itu sendiri sangatlah khas dengan ke religiusan karena pada saat bulan puasa semua orang berlomba melakukan kebaikan dan menambah pahala. Pada saat Ramadhan suasana keluarga yang hangat pada saat sahur dan juga berbuka terasa indah sehingga bulan Ramadhan selalu menjadi bulan yang dirindukan pada setiap tahunnya. Pada artikel ini saya akan menceritakan bagaimana puasa pertama saya seorang diri tanpa keluarga
Semenjak menjadi seorang mahasiswa segala sesuatu saya jalani seorang diri. Tahun 2023 ini merupakan tahun pertama saya menjalani puasa seorang diri tanpa keluarga saya. Pada awalnya saya berpikir bahwa menjalani puasa tanpa kedua orang tua, tanpa saudara saya, tanpa suasana rumah yang hangat akan sangat sulit untuk dilakukan. Saya berpikir bahwa saya akan sangat kesepian menjalani puasa seorang diri dan saya berpikir bahwa saya tidak akan terlalu merasakan suasana Ramadan itu sendiri karena saya menjalaninya seorang diri.
Saya membuat artikel ini ketika saya telah menjalani puasa selama 23 hari. Pada awal saat menjalani puasa jujur ada rasa sepi dan juga sedih di dalam diri saya karena harus menjalani puasa seorang diri. Terlebih lagi pada saat puasa pertama saya harus menghadapi ujian pada keesokan harinya sehingga momentum hari pertama puasa itu sendiri tidak terlalu terasa oleh saya. Pada saat berbuka di hari pertama puasa itupun terasa sedih bagi saya karena saya berbuka seorang diri tanpa kehangatan keluarga yang biasanya saya rasakan.
Pada hari-hari selanjutnya saya sudah mulai bisa beradaptasi dengan kesendirian dalam menjalani puasa Ramadhan. Beriringan dengan kegiatan perkuliahan yang terus berjalan dan tugas-tugas kuliah yang perlu saya selesaikan akhirnya rasa kesepian itu sudah tidak terlalu saya rasakan karena sudah fokus dengan kegiatan perkuliahan yang saya jalani.
Selain itu, saya juga memiliki teman yang sama-sama merantau sehingga juga merasakan apa yang saya rasakan sehingga saya memiliki tempat untuk berbagi cerita dan apa yang saya rasakan. Walaupun saya tidak dapat melaksanakan puasa Ramadhan bersama dengan keluarga saya tetapi setidaknya saya memiliki teman yang sesekali bisa diajak untuk berbuka bersama sehingga kehangatan puasa tetap bisa saya rasakan. Sesekali saya juga melakukan video call sehingga rasa rindu saya terhadap rumah dan keluarga saya dapat sedikit terobati.
Pada puasa yang saya jalani sendiri ini terdapat lika-liku tantangan baru yang saya rasakan. Pada saat menjalani puasa sendiri saya harus memaksa diri saya agar bisa bangun untuk sahur walaupun saya dalam keadaan ngantuk dan Lelah sekalipun agar saya dapat menjalani puasa Ramadan dengan baik dan tidak menyebabkan diri saya sakit karena tidak sahur. Memikirkan mengenai makanan apa yang harus saya beli untuk berbuka lama kelamaan menjadi hal yang perlu saya pikirkan.
Pada awalnya banyak pilihan makanan yang ada di pikiran saya yang menjadi pilihan untuk berbuka. Namun lama kelamaan saya menjadi bingung harus berbuka dengan apa karena semua pilihan makanan yang ada di pikiran saya sudah mulai terasa membosankan. Menjalani puasa di tengah kegiatan perkuliahan yang padat juga menjadi tantangan sendiri karena saya harus bisa menyesuaikan jadwal perkuliahan dan mengatur waktu dengan baik karena pada bulan puasa ini jadwal perkuliahan sengaja dipadatkan karena untuk menyesuaikan dengan adanya libur lebaran. Hal ini juga menjadi tantangan karena saya harus menjaga agar semua kegiatan perkuliahan termasuk tugas dan ujian dapat saya selesaikan dengan baik namun saya juga harus menjaga agar tidur saya tetap cukup agar saya tidak jatuh sakit.
Puasa sendiri yang saya jalani ini menambahkan cerita baru pada kehidupan saya dimana ada ada beberapa kejadian yang terjadi bagi saya seperti lupa untuk sahur, tertidur setelah sahur, saya pernah hamper telat mengikuti ujian karena saya tertidur setelah sahur dan bangun 30 menit sebelum ujian dimulai.
Pengalaman berburu makanan berbuka puasa pun juga saya rasakan dimana harus berdesakan dengan orang lain ketika membeli makanan, hingga pengalaman dilayani dengan jutek oleh seorang ibu yang menjual mie ayam. Pada saat itu saya berusaha menahan sabar mengingat sedang menjalani puasa dan harus menahan rasa emosi yang saya rasakan. Kejadian-kejadian tersebut menjadi hal berharga yang menambah cerita kehidupan saya.
Menjalani puasa seorang diri memang terasa sedikit sulit pada awalnya. Namun lama kelamaan kita akan terbiasa dalam menjalani semuanya. Satu hal yang saya sadari puasa itu bukan tentang saya sendiri atau sedang bersama dengan keluarga saya, tetapi puasa itu tentang bagaimana saya memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah di bulan suci yang hanya datang satu bulan setiap tahunnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”