Dayana dan Perjalanan kebahagiaan Part 3
Di dalam hutan ada singa yang memangsa hati dengan retorika
Mengoyak rindu yang sepi dengan gigi geraham yang tajam.
Hati-hati sungguh hati yang tersesat
Mataku tak bisa melihat terselimuti kabut asmara,
tidak tahu arah, tidak tahu arah jalan pulang. Sungguh tersesat di hutan cinta.
Tanpa Dayana.
“Di mana kamu Day.”
Teriakanku di dalam perut singa yang menelan habis anatomiku,
tinggal-lah bait-bait yang berkucuran di ujung gigi singa.
Dayana dan perjalanan kebahagiaan part 4
Singa itu lemas, kekeyangan menelan tubuhku yang mengandung rindu,
tubuh singa sangat sukar menahan rindu yang terkandung dalam tubuhku
sehingga ia tidak bisa meraung-raung.
Ular datang melilit tubuh singa yang terbaring,
Ular sangat lapar menggerogoti tubuh singa.
Ular kejang-kejang karena tak sanggup menampung bobot singa yang mengandung
rindu.
Bangkai ular semerbak baunya bau rindu yang tak terjamah
hingga membius seisi hutan cinta,
dan membunuh satu persatu hewan yang menetap di sana.
Tidak ada ekosistem, tidak ada peradaban, tidak ada yang hidup
semua mati karena rindu.
Dayana dan perjalanan kebahagiaan part 5
Dayana.
Semuanya mati di tempat ini karena rindu,
asalkan kamu tahu, rindu itu karena kamu: Dayana.
Sebelum tubuhku tersesat di hutan cinta aku menatapmu,
aku menyimpan raut wajahmu
bola matamu terbentuk indah bagai eldewais yang sedang mekar di musim semi
alismu membentang seperti surya kencana
di antara alis dan matamu ada samudera awan di kala senja,
Sungguh indah kala itu: kala aku menatapmu
tiada kala yang ingin aku ulang
selain kala itu.
Dayana dan perjalanan kebahagiaan part 6
Ketika penghuni hutan cinta tak bernyawa, roh-ku bangkit.
Roh-ku dibisikan oleh malaikat mikail
“Bangkit-lah pencandu. Dayana menantimu”
Bisikan itu bergeliat di dalam tubuhku, yang terkubur rapih bersama singa, ular dan
penghuni hutan cinta lainnya.
Tanah gambut menjadi mendiang.
Ketika bisikan itu datang
tubuhku menyambut menjadi kabut,
terbentuk gumpalan air
menyirami tanah
tumbuh tanaman harapan yang berbuah kepastian.
Dayana dan perjalanan kebahagiaan part 7
Harapan-harapan itu tak mudah,
penuh perjuangan dari hidup-mati-dan hidup lagi.
Semua berlalu menghabiskan waktu, membakar hutan cinta,
menghaguskan kenangan di dalamnya.
Kenangan itu menjadi babak baru tentang rindu.
Rindu-rindu itu bertebaran di malam hari,
berebut tempat dengan bintang dan bulan.
Sesampai pagi. Rindu itu tak hilang, tetap bersinar
mengalahkan sinar matahari
mengeringkan embun didaunan
membuat daun kehilangan pesonanya.
Di antara daun, embun dan matahari.
Aku tetap merindu: Dayana.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”