Produser dan Sutradara Sama Pentingnya Dalam Proses Pembuatan Film. Yuk, Seimbang Dalam Mengapresiasi Keduanya!

pekerjaan produser film

Pernah nggak sih, sehabis menyaksikan film yang dinilai sangat bagus, kita memuji sang sutradara atas karya yang dihasilkannya?

Advertisement

Sudah menjadi rahasia umum di belantika industri hiburan bahwa setiap film yang dinilai memiliki kualitas sangat bagus, sang sutradaralah yang kerap kali mendapatkan kredit dan pujian. Bukan tanpa alasan, situasi ini terjadi karena penafsiran masyarakat yang menganggap kalau sebuah film yang diproduksi berasal dari satu kepala saja, yaitu kepala sang sutradara.

Padahal, secara keseluruhan, sebuah film terlahir dari kepala sang produser juga lo. Lantas, apa saja sih yang dikerjakan produser?

Mengutip dari pemaparan Salman Aristo, selaku produser dan penulis skenario di beberapa film ternama seperti Ayat-ayat Cinta dan Dua Garis Biru, ia mengungkap bahwasanya produser memiliki andil yang sangat besar dalam proses terlahirnya sebuah film.

Advertisement

Pada kesempatan kuliah umum bersama program studi Televisi & Film Fikom Universitas Padjajaran (20/4), Salman berbagi pemaparan dan pengalamannya di dunia perfilman, khususnya tentang apa dan bagaimana seorang produser menjalankan tugasnya.

Berdasarkan pemaparannya, produser adalah sosok yang memiliki visi besar mengenai sebuah film diproduksi. Visi yang besar inilah yang membuat hampir 90% keputusan selama proses pembuatan film berada di tangan produser. Mulai dari keputusan editing, penulisan skenario, pemilihan pemain, hingga keputusan tentang bagaimana akan mempromosikan film tersebut. Salman menyebutkan, produser berperan besar dalam proses pengembangan (development), makanya, jika gagal, proses development tersebut akan berubah menjadi development’s hell, alias mimpi buruk setiap produser film.

Advertisement

Tak hanya itu saja, produser juga dituntut untuk memiliki kepekaan dalam segi bisnis dan seni yang seimbang. Sehingga, film yang dihasilkan akan menguntungkan dan tetap berkualitas dari segi seni.

Jelas, sampai sini kita sepakat kalau porsi peranan produser sama besarnya dengan sutradara, bukan?

Lalu, apa bedanya produser dan sutradara?

Seperti yang sudah diungkap sebelumnya, produser memiliki andil dalam pra produksi dan pasca produksi. Selain itu menurut Salman juga, dikatakan produser memiliki kuasa ‘lebih’ terhadap film karena semua keputusan berada di tangan sosok produser, tanpa melupakan juga peranan produser dalam mencari dan mengumpulkan dana untuk film yang digarapnya.

Lain halnya dengan sutradara, mengutip dari azizpedia.com, sutradara memiliki peranan yang lebih dominan selama proses syuting berlangsung.

Sutradara menjadi sosok yang menentukan bagaimana film yang digarapnya akan terlihat di mata para penontonnya. Makanya, peran sutradara sangat besar dalam proses pengambilan gambar, pemilihan angle, dan semua hal yang berkaitan dengan proses syuting.

Tapi, nggak jarang juga ada seseorang yang memilih untuk merangkap di kedua posisi sebagai sutradara sekaligus produser film. Seperti Paul W. S. Anderson yang merangkap di dua posisi tersebut dalam film garapannya, Resident Evil (2002).

Pemaparan Salman ini ngebuat kita sadar kalau proses menggarap sebuah film memang melibatkan banyak sosok kreatif di balik layarnya. Tentu saja, membuat film yang baik juga dibutuhkan waktu, tenaga dan pikiran yang didedikasikan untuk menciptakan karya yang layak untuk ditonton.

Maka dari itu, nggak ada salahnya kita memberikan kredit dan apresiasi kepada insan-insan perfilman, khususnya produser yang notabenenya memiliki andil yang sangat besar atas terlaksananya proses penggarapan film.

Teringat penggalan kalimat yang disampaikan Salman dalam kesempatan kuliah umum bersama prodi TVF.


“Sutradara akan dicari apabila film yang dihasilkan bagus. Tapi, publik akan menyalahkan produser bilamana film yang dihasilkan jelek.”


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

19 | Faculty of Communication Science, Unpad