Dewasa ini, teknologi tengah menguasai sebagian besar kehidupan manusia. Smartphone adalah gadget yang paling banyak di genggam oleh penduduk dunia. Ibarat bumi dan bulan, gadget tidak bisa terlepas dari genggaman tangan siapapun saat ini. Berdasarkan data yang dikutip dari indonesia.tempo.co, pengguna smartphone di Indonesia mencapai 103 juta jiwa. Sebagian besar di antara pengguna tersebut di dominasi oleh para pemuda dan remaja.Â
Memang gadget dan smartphone memberikan manfaat tersendiri bagi penggunanya. Hanya saja, Penggunaannya secara masif memberikan dampak yang cukup negatif bagi penggunanya. Bahkan tak jarang semua aktifitas yang dilakukan para pemuda tak lepas dari peran dan penggunaan gadget dan teknologi. Berdasarkan pengalaman pribadi, penggunaan gadget memberikan perbandingan dampak 1:3, dimana satu adalah manfaat yang diberikan dari penggunaan gadget dan teknologi. Sedangkan 3 adalah dampak negatif yang diberikan dari penggunaan gadget dan teknologi itu sendiri.
Contohnya adalah penggunaan media sosial pada smartphone. Dampak baiknya adalah memberikan kita akses informasi yang cepat, update, dan terbaru. Sisanya, adalah efek candu yang diberikan pada penggunaan sosial media yang membuat penggunanya terpaku untuk terus melihat, melihat, dan melihat media sosial tanpa ada news feed yang penting, hanya untuk hiburan semata yang bahkan bisa membuat pengguna terpaku berlama-lama hingga berjam-jam.Â
Tindakan seperti itu adalah sebuah tindakan yang tidak produktif dan membuang-buang waktu. Efeknya, para pengguna menjadi malas beraktifitas dan terlanjur nyaman dengan hanya melakukan scroll dan scroll konten media sosialnya. Ironisnya, hal ini dilakukan oleh hampir kebanyakan pemuda milenial saat ini. Hingga para pemuda akhirnya tidak perduli dengan keadaan sekitarnya, bahkan saat berkumpul pun mereka asyik dengan gadget nya tersendiri.
Selain itu ada beberapa dampak buruk dan bahaya gadget dan teknologi lainnya yang dikutip dari laman dosenit.com, yaitu meningkatkan kejahatan cyber, peningkatan konten negatif dan juga sarana cyber bullying serta fitnah dan pencemaran nama baik secara luas. Selain itu gadgetb dan teknologi juga dapat melalaikan pengguna nya dari pekerjaan dan tugas-tugas yang ada, serta dampak yang terburuk adalah menurunkan prestasi belajar dan kemampuan bekerja seseorang.
Lantas, bagaimanakah cara yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir dan mengurangi dampak dari penggunaan teknologi dan gadget seperti yang telah disebutkan diatas serta meningkatkan taraf produktivitas di kalangan pemuda milenial? Sudahkah terlambat untuk menyesali semua dan mengulang nya kembali dari nol? Yang perlu di camkan adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan. Para pemuda milenial bisa kembali membangkitkan produktivitasnya dengan mengawalinya dengan melakukan perencanaan dan juga menuliskan mimpi-mimpinya seperti yang selalu dilakukan oleh peserta Rumah Kepemimpinan.
Pemuda milenial dapat menuliskan life plan mereka ataupun mimpi yang ingin di capai dalam waktu dekat maupun dalam jangka waktu yang cukup panjang berikut dengan tantangan yang akan di hadapi serta menyertakan solusi yang harus mereka terapkan dalam menghadapi tantangan yang menjadi sebuah batu penghalang dalam mimpi mereka. Sedangkan dalam penulisan perencanaan atau sebuah life plan, ada beberapa teknik yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah teknik SMART yang di jabarkan oleh Ramlan Zuhair Pulungan, S.Ked. pada agenda Sharing Alumni di Rumah Kepemimpinan Regional 6 Medan.
Apakah itu teknik SMART dalam penulisan life plan? SMART adalah sebuah penggabungan dari kata-kata yang menjadi metode dalam penulisan life plan. S sendiri yaitu Spesific yang artinya adalah perencanaan yang disusun haruslah memuat hal sedetail-detailnya dan sekecil mungkin bahkan termasuk kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi di dalam perjalanan hidup. Memulai nya dengan apa yang akan anda lalui merupakan titik start yang baik dalam menuliskan life plan. Selanjutnya adalah M, yaitu Measurable yaitu mengukur peluang yang ada pada diri kita hingga seberapa bisa kita menjangkau dan meraih mimpi yang dituliskan tersebut.
A adalah Attainable, yaitu mimpi yang dituliskan adalah mimpi yang bisa kita raih dan bisa benar-benar kita realisasikan dengan langkah-langkah perjalanan hidup. R for Relevant, yup penulisan life plan dan rancangan-rancangannya haruslah berkaitan dan berkesinambungan satu sama lain. Atau paling tidak saling mendukun antara rencana satu dengan yang lainnya. Dan yang terakhir adalah T yaitu Time Based, yang artinya adalah menentukan deadline pada semua perencanaan yang telah dituliskan. Tanpa ditentukan sebuah deadline, semua perencanaan yang telah dituliskan hanya omong kosong belaka. Kita hanya akan berlelah-letih meng"andai"kannya, namun progress dari perencanaan tidak akan ada.
Nah jika perencanaan atau life plan telah dituliskan berikut dengan mimpi-mimpi yang ingin di capai. Maka tahapan selanjutnya adalah Action and Pray. Yup, tanpa mengeksekusi semua perencanaan produktivitas tidak akan kembali muncul. Sebaliknya jika perencanaan yang telah dituliskan di eksekusi dengan aksi dan penerapan serta di dukung dengan doa. Maka tiadalah sebuah usaha yang sia-sia. Seperti quotes pada umumnya, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Dengan begitu, para pemuda akan sibuk dengan merealisasikan mimpi dan perencanaannya sehingga terwujudlah sebuah produktivitas yang cukup masif di kalangan pemuda. Nah jika sudah seperti ini, sah-sah saja jika para pemuda memanfaatkan kekuatan dari teknologi secara secukupnya dan tidak berlebihan menggunakannya sehingga membuang-buang waktu dan kesempatan.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”