Piala Dunia U-20 Batal Diselenggarakan di Indonesia

Piala Dunia U-20 (FIFA U-20 World Cup) adalah turnamen sepak bola internasional yang diadakan setiap dua tahun sekali oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk tim nasional sepak bola U-20. Turnamen ini diikuti oleh tim nasional dari seluruh dunia dan bertujuan untuk menemukan bakat-bakat muda yang berpotensi menjadi bintang sepak bola di masa depan. Pertama kali diadakan pada tahun 1977, Piala Dunia U-20 telah menjadi ajang yang penting bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka dan membuktikan diri sebagai calon bintang sepak bola.

Advertisement

Beberapa pemain yang sekarang menjadi bintang dunia, seperti Lionel Messi, Diego Maradona, dan Andres Iniesta, pernah bermain di Piala Dunia U-20. Sejumlah negara telah menjadi juara di Piala Dunia U-20, termasuk Argentina, Brasil, Jerman, Spanyol, dan Prancis. Piala Dunia U-20 yang terakhir diadakan pada tahun 2019 di Polandia, dengan Ukraina keluar sebagai juara setelah mengalahkan Korea Selatan di final. Tanggal dan tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 berikutnya masih belum diumumkan oleh FIFA.

Piala Dunia U-20 adalah sebuah kompetisi sepak bola yang diadakan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk tim nasional sepak bola di bawah usia 20 tahun. Kompetisi ini diadakan setiap dua tahun sekali dan diikuti oleh tim-tim nasional dari seluruh dunia. Piala Dunia U-20 biasanya dijadwalkan pada bulan Mei atau Juni dan berlangsung selama sekitar tiga minggu. Tim yang berhasil memenangkan turnamen akan dianugerahi Piala Dunia U-20 dan diakui sebagai juara dunia dalam kategori usia 20 tahun ke bawah.

FIFA membuat keputusan besar dengan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan ini dibuat hanya dua bulan menjelang turnamen dimulai. Rabu, 29 Maret 2023, FIFA melalui situs resmi menyatakan bahwa Indonesia tidak lagi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA mengambil perubahan tersebut dengan mempertimbangkan situasi terkini di Indonesia.

Advertisement

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Piala Dunia U-20 tidak terselenggara di Indonesia. Salah satu faktor utamanya adalah masalah keamanan dan infrastruktur. FIFA membutuhkan stadion yang memenuhi standar internasional dan fasilitas pendukung lainnya untuk menggelar turnamen sebesar Piala Dunia U-20. Namun, Indonesia menghadapi beberapa tantangan dalam meningkatkan fasilitas sepak bola dan memperbaiki infrastruktur yang diperlukan untuk menggelar turnamen besar seperti ini.

Selain itu, ada juga faktor keuangan dan organisasional yang mempengaruhi kemampuan Indonesia untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut. FIFA mengharapkan dukungan finansial yang kuat dan dukungan pemerintah yang solid dari negara yang menjadi tuan rumah untuk memastikan suksesnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Advertisement

FIFA resmi membatalkan status tuan rumah U-20 RI dengan alasan "situasi sekarang" tanpa merinci lebih lanjut. Disinyalir pencabutan itu tidak lain disebabkan oleh Indonesia yang dianggap tidak bisa memberikan keamanan kepada Israel sebagai salah satu peserta. Keikutsertaan Israel dalam ajang itu memang mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak. Mulai dari kepala daerah, politikus, partai politik, hingga organisasi masyarakat.

Penolakan mereka merujuk pada berbagai alasan yang utamanya bersumber dari pendudukan Israel di Palestina dan komitmen Indonesia mendukung kemerdekaan setiap bangsa sebagaimana diatur konstitusi. Media Maan News menuliskan artikel dengan judul "FIFA batalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia gara-gara menolak partisipasi Israel," pada Kamis 30 Maret 2023. Dalam berita tersebut, Maan News melaporkan Indonesia berkemungkinan mendapat sanksi dari FIFA. Namun, sejauh ini belum ada pernyataan terbaru terkait sanksi yang dimaksud itu.

FIFA secara tersurat menjelaskan alasan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. "Karena keadaan saat ini, FIFA menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya."

Presiden Joko Widodo angkat suara perihal keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Jokowi menyadari keputusan FIFA membuat banyak masyarakat kecewa. Eks gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku merasakan hal serupa, kecewa dan sedih. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sorotan sepekan terakhir usai pernyataannya yang menolak Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia.

Kini, saat FIFA resmi membatalkan status tuan rumah Indonesia, Ganjar mengaku kecewa. Untuk diketahui, pada 23 Maret lalu Ganjar buka suara soal Timnas Israel U-20 setelah Gubernur Bali I Wayan Koster mengirim surat ke Kemenpora yang berisikan keberatan kalau wilayahnya kedatangan Timnas Israel. Usai FIFA resmi membatalkan Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia, Ganjar mengaku kecewa. Pasalnya, menurutnya persiapan Piala Dunia U-20 sudah dilakukan sejak lama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini