Enola Holmes merupakan sebuah film membawa tentang seorang perempuan yang diangkat dari sebuah buku yang berjudul sama dengan film nya, Enola Holmes. Film fiksi yang dibintangi oleh Millie Bobby Brown ini kuat akan pesan feminisme, namun disampaikan dengan adegan yang riil, akrab, dan diimbangi dengan cerita ringan yang menyenangkan.
Film ini mengisahkan perjalanan Enola, adik dari detektif terkenal Sherlock Holmes mencari ibunya yang menghilang. Kebingungan, Enola menghubungi dua kakak laki-lakinya yang sudah lama tak pulang, Mycroft (Sam Claflin) dan Sherlock, untuk membantu mencarikan sang ibu. Namun, kedua kakaknya itu tampaknya tak terlalu berminat membantu Enola. Bahkan, Mycroft sebagai kakak tertua, berencana mengirim Enola ke sekolah asrama untuk dididik sesuai dengan kebanyakan anak perempuan di Inggris kala itu. Selama ini, Enola hanya mendapatkan didikan ala ibunya sendiri di rumah.
Meski begitu, Enola tumbuh menjadi anak dengan insting yang kuat nan cerdik juga tangguh. Mengetahui rencana Mycroft dan minat minim dari Sherlock, Enola kabur dari rumah untuk mencari ibunya sendiri. Dari sana lah, perjalanan Enola menemukan ibunya dan dirinya sendiri dimulai.
Sejak awal, film Enola Holmes ini menawarkan hal yang berbeda dibanding film misteri atau feminis lainnya. Millie sebagai produser sekaligus berperan sebagai Enola membawa film dengan pesan yang sebenarnya berat ini terasa begitu ringan dan ramah, Enola Holmes memang kadang terasa seperti sebuah dokumenter pada beberapa bagian.
Secara emosional, cara Millie membawakan narasi itu membawa penonton masuk dalam cerita. Cara itu kemudian berdampak pada penyampaian pesan feminisme yang lebih mudah diterima oleh penonton tanpa harus susah-susah dicerna selayaknya film biografi atau sejarah lainnya.
Sejak awal, film ini sudah menggambarkan pendobrakan atas stigma juga diskriminasi atas perempuan. Berlatar Inggris pada abad ke-19, perempuan kala itu diwajibkan untuk memiliki tutur sikap yang sudah ditanamkan sejak kecil, mulai dari soal pendidikan, cara makan, hingga pakaian. Masalah sama yang masih bisa ditemukan saat ini, berabad-abad kemudian. Bukan cuma mendobrak stigma soal pendidikan juga label bagaimana perempuan seharusnya perempuan bersikap. Film ini turut menggambarkan fleksibilitas gender yang kerap dibawa oleh Enola Holmes dalam petualangannya.
Millie Bobby Brown, Paige Brown, Ali Mendes, Alex Gracia, dan Mary Parent selaku produser dengan halus menyelipkan pesan yang terbilang penting untuk disampaikan kepada masyarakat luas yang masih mengotak-ngotakkan manusia berdasarkan pakaian dan gendernya, masalah yang masih ditemukan di era saat ini. Siapapun sejatinya boleh dan berhak mengenakan apa pun.
Terlepas dari pesan feminisme dan konsep cinta pada diri sendiri yang patut disampaikan kepada generasi muda, film ini juga memiliki sejumlah kekurangan, terutama dari segi kronologi waktu dan kesesuaian cerita. Sejak awal, sosok Enola Holmes sejatinya tak pernah ada. Sir Arthur Conan Doyle tercatat hanya menciptakan Mycroft sebagai keluarga dari Sherlock. Namun novelis Nancy Springer kemudian meminjam cerita Doyle dan menciptakan Enola yang lalu diangkat dalam film ini. Karena tidak secara langsung terkait dengan kisah asli Sherlock Holmes, maka ada sejumlah karakter dalam film ini yang tidak sesuai dengan karakter asli ciptaan Doyle. Misalnya, soal fisik Mycroft.
Selain itu, latar waktu dan situasi sosial-politik dalam film ini juga menimbulkan tanda tanya. Dalam naskah, film ini meminjam latar politik Inggris yang kala itu tengah dalam pertempuran antara kelompok konservatif dan progresif. Hal itu terlihat dari latar cerita ketika RUU Reformasi tengah bergulir.
Meski begitu, sebagai film adaptasi dari buku pertama serial novel Enola Holmes ini masih tetap layak untuk menjadi penyemangat para perempuan dan siapa pun untuk menjadi dirinya sendiri serta mencari masa depan yang sesuai dengan keinginannya.
Sequel dari film pertama, Enola Holmes 2, menceritakan tentang kelanjutan dari film pertamnya. Jika sebelumnya Enola belum mendapatkan pengakuan setelah menyelesaikan kasus nya yang pertama, kali ini, Enola membuka agensi detektifnya sendiri dan berupaya untuk menjadi detektif yang handal. Namun hal tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karna umur dan gendernya yang perempuan menuai keraguan pada klien-kliennya.
Hingga pada suatu saat seorang gadis meminta bantuan untuk mencari kakak nya yang hilang. Enola Holmes 2 masih dibintangi oleh Millie Bobby Brown, bersama Henry Cavill, Louise Partridge, Helena Bonham Carter, dan David Thewlis. Pada petualangan kali ini, enola tidak sendirian karena ada banyak karakter lain yang ikut meramaikan cerita.
Jika dibandingkan, di sini, Enola lebih mengajak penonton untuk berdiskusi menjelajahi seseorang yang hilang, namun tidak menghilangkan kesan storytelling yang menjadi ciri khas dari series film ini. Selain itu, kisah romantic antara enola dan tewksbury berlanjut pada film ini. Penonton dapat dimanjakan dengan adegan adegan romantic tipis yang tidak berlebihan pada film ini. Enola Holmes 2Â berhasil menyajikan aksi detektif unik dan menyenangkan dengan perkembangan karakter cukup signifikan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”