Liburan semester tiba, kami yang terdiri dari 8 orang memang sudah merencanakan untuk berwisata ke Dieng Wonosobo. Awalnya tujuan kami kurang jelas obyek wisata apa yang akan dikunjungi, namun setelah berunding kami memutuskan untuk muncak ke Gunung Prau.
Teman kami yang berjumlah 6 orang memulai perjalanan dari Yogyakarta melewati jalan Jogja-Magelang dan juga melewati rute Candi Borobudur. Sekitar 3 jam perjalanan, teman yang memulai perjalanan dari Yogyakarta sampai di rumah kami yang berada di Wonosobo. Kami yang sudah menyewa alat-alat untuk camping segera mengambil alat tersebut dan bergegas menuju basecamp Gunung Prau di Dieng.
Sekitar satu jam perjalanan, kami sampai di Basecamp Gunung Prau via Patak Banteng. Awalnya memang semangat kami sangat membara, namun setelah melihat tangga yang menjulang sangat tinggi semangat kami mulai terkikis. Kami melanjutkan perjalanan muncak ke atas dengan bercerita dan bernyanyi bersama.
Tidak terasa kami sampai pada pos 1 pendakian. Kami beristirahat sebentar untuk berbagi air minum, dan setelah itu kembali melanjutkan perjalanan. Pos 2 dan pos 3 berhasil kami lalui walau dengan sedikit semangat yang tersisa. Apalagi saat gelap datang dan kami harus menyalakan senter.
Pendakian Gunung Prau memang ramai, orang yang tidak dikenal bisa menjadi teman saat pendakian. Beberapa waktu berlalu akhirnya kami tiba di puncak. Kami membagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok satu untuk segera mendirikan tenda di tempat yang disediakan dan kelompok yang satunya memulai memasak bekal yang sudah dibawa yaitu mie instant karena suhu saat itu sangat dingin.
Setelah tenda berdiri, kami bersama-sama menyantap mie instant yang telah matang di dalam tenda. Angin kencang mulai menerpa tenda-tenda kami pada malam hari. Sleeping bag pun segera dipakai dan bergegas untuk tidur agar bisa menikmati pemandangan matahari terbit esok hari.
Pagi hari kami bangun dengan suasana yang masih sama yaitu badai angin, suhunya juga dingin. Namun yang sangat membahagiakan, matahari yang sangat indah mulai muncul dengan awan di sekeliling Gunung Prau sehingga membuat kita sedang berasa di atas awan. Kami mulai mengambil gambar dan berswafoto dengan pemandangan indah disana.
Setelah puas berfoto dan waktu menunjukkan siang hari, kami segera melipat tenda dan membersihkan lingkungan sekitar untuk memastikan tidak ada sampah yang tertinggal. Perjalanan turun dimulai, kaki kami mulai lelah untuk menahan badan dan beban berat yang berada dalam tas. Kami sangat sering istirahat karena badan yang capek ditambah kaki yang kurang kuat menahan beban berat. Setelah sampai bawah, kami memutuskan untuk membersihkan diri dan beristirahat sebentar sebelum pulang.
Mendaki Gunung Prau memang melelahkan, tapi perjalanan yang melelahkan bisa terbayar dengan pemandangan indah di puncak sana. Semoga bisa kembali suatu saat nanti, see you!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”