Kabupaten Bangka, selain terkenal dengan hasil tambang timahnya yang terbesar di Indonesia, pulau Bangka pun banyak memiliki destinasi wisata yang patut di jumpai pada saat ke berlibur ke Pulau Bangka. Salah satunya ialah Danau Kaolin atau yang biasa disebut Danau Biru, siapa sih yang gak tau dengan tempat wisata yang populer dengan keindahan yang disebut-sebut mirip dengan Negara Islandia, mengapa disebut mirip Negara Islandia, itu dikarenakan sejauh mata memandang, hamparan pasir atau tanah yang mengelilingi Danau kaolin dihihasi dengan pasir putih yang bersih seperti salju.Â
Danau Kaolin, begitulah sebutan masyarakat Bangka untuk lokasi bekas galian Tambang Timah ini. Akan tetapi masyarakat lokal lebih sering menyebutnya dengan Lubang Camoi atau Aik Camoi, yang memilki arti lubang galian tambang Timah atau kubangan air bekas galian Tambang Timah. Banyak masyarakat luar yang mengira, lokasi Danau Kaolin berlokasi di Luar Negeri yang dikelilingi dengan salju yang membentang luas di sekelilingnya. Padahal Danau Kaolin sendiri terletak di Kepulauan Bangka Belitung. Memang beberapa tahun belakangan ini, masyarakat luar daerah mulai mengetahui keberadaan Danau Kaolin. Tetapi kebanyakan masyarakat luar hanya mengetahui Danau Kaolin berlokasi di Negri Laskar Pelangi atau Belitung, padahal Bangka pun memiliki Danau Kaolin yang tak kalah indah dengan Danau Kaolin yang ada di Belitung.Â
Â
Danau Kaolin yang ada di Bangka berlokasi di Kabupaten Bangka Tengah, lebih tepatnya Desa Air Bara. Jarak dari pusat kota ke lokasi Danau Kaolin dapat ditempuh melalui jalur darat, baik kendaraan roda empat maupun roda dua, dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Dahulu Danau Kaolin hanyalah lokasi tambang timah yang terbengkalai oleh ulah masyarakat yang tidak bertanggung jawab atas penggalian tanah dan tidak melakukan penimbunan kembali lubang galian tambang tersebut. Seiring dengan perubahan cuaca, maka terbentuklah gumpalan-gumpalan dinding besar pasir putih bersih yang membentuk danau disekalilingnya dengan air yang berwarna biru. Pada tahun 2015 Danau Kaolin Bangka sendiri mulai populer oleh kalangan anak muda daerah Bangka yang sering mandi atau sekedar berfoto-foto untuk mengabadikan momen indah tersebut. Dengan pasir putih bersih yang membentang luas dengan air yang berwarna biru, memang terasa layaknya bak di luar negeri dengan hamparan salju yang membentang luas daerah sekelilinnya. Yang menjadi perbedaannya ialah, Danau Kaolin Bangka dihiasi oleh dinding-dinding pasir putih yang bersih dengan air yang biru jernih.
Memang sejauh mata memandang, Danau Kaolin begitu indah dilihat, dengan biasan matahari yang memantulkan cahayanya, membuat Danau Kaolin bercahaya seperti ada kilauan di dalam Danau Kaolin. Menjadi pemandangan tambahan pada saat selesai hujan, biasanya sehabis hujan pelangipun muncul di sekitaran daerah Danau Kaolin, pemandangan tersebut memang sangat indah jika dipandang, membuat mata tidak berkedip melihat ciptaan yang maha kuasa.Â
Memang pada saat itu belum terlalu banyak wisatawan luar yang mengunjungi Danau Kaolin, akan tetapi perbaikan penambahan pagar di sekeliling Danau Kaolin oleh masyarakat lokal, hal dilakukan agar pengunjung tidak terlalu mendekat dengan pinggiran Danau Kaolin yang rentan akan terjadinya tanah longsor dan meminimalisir anak-anak yang ingin bermain air di Danau Kaolin. Semenjak perbaikan tersebut selesai dilakukan, mulailah menarik wisatawan berkunjung ke Danau Kaolin.
Pada awal tahun 2016 mulailah wisatawan Domestik maupun Internasional ramai mendatangi Danau Kaolin. Apalagi pada saat liburan tiba, jumblah pengunjung pun meningkat. Tetapi hal yang banyak di sayangkan oleh wisatawan luar adalah, mereka tidak bisa bermain langsung bermain air danau tersebut dikarenakan air di Danau Kaolin yang sangat dalam dan rentannya terjdi tanah longsor. Tak banyak wiastawan luar membandingkan Danau Kaolin, dengan Kawah Putih yang berada di Ciwidey,Jawa Barat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”