#RamadandiPerantauan Mengajarkanku bahwa Pertemuan Itu Teramat Mahal Harganya

pertemuan itu mahal harganya

Merantau bagi sebagian orang adalah pilihan untuk mengapai angan dari kuliah sampai mencari pekerjaan. Hidup jauh dari orang tersayang dan kampung halaman tiada hari yang diucap selain ungkapan rindu. Menghitung waktu kapan berjumpa dengan orang-orang tersayang. Waktu lebaran adalah salah satu momen yang paling ditunggu. Kesempatan untuk mudik dan merayakan lebaran bersama keluarga tercinta.

Advertisement

Sayangnya, Ramadan kali ini paling diingat siapapun dalam sejarah. Ramadan yang mengajarkan hidup jauh lebih mandiri. Apalagi rasa rindu harus ditahan. Bukan hanya rindu akan orang-orang dikampung halaman. Namun. berkumpul dengan teman-teman yang ada di perantauanpun juga harus ditahan. 

Mencoba sabar dan ikhlas menjalani ini semua. Selama work from home, kita melakukan semua aktivitas belajar, bekerja dan beribadah d irumah. Semua itu mengajarkan di rumah saja lama-lama membosankan. Apalagi jika yang terjadi pekerjaan seret, maupun kuliah yang dijadikan online membuat kuota internat tahu-tahu sekarat, uang sakupun tinggal pas-pasan. Solusi terbaik untuk meluapkan raaa ini ialah mengeluh. Lelah menjalankan ini semua dan akhirnya sadar mensyukuri ini semua yang merupakan anugerah untuk tetap hidup ditengah perantauan lebih baik.

Dalam setiap musibah yang dialami, akan ada yang membuat tersadar bahwa hal sederhana saja bisa menjadi istimewa. Hal ini juga menjadi sangat dirindukan ketika semua sulit untuk dilakukan. Sekarang baru sadar, tentang pertemuan yang nyatanya dulu membosankan sekarang sangat dirindukan. Walau ada sedikit pengganti lewat temu virtual, tetap saja ada yang kurang.

Advertisement

Ya baru sadar rebahan terus menerus ternyata membuat bosan. Padahal dulu rebahan hal nikmat yang dilakukan diakhir pekan. Nyatanya sekarang rebahan bukan hanya membuat bosan tapi juga kesepian. Sekarang pula baru sadar, tak ada yang mampu mengobati rindu selain pertemuan. Terlampui benar untuk dijelaskam. Obat kerinduan ini hanyalah pertemuan. Ya pertemuan.

Sekarang pula baru sadar bukan hanya bahan pokok yang semakin mahal, pertemuan bersama-sama teman seakan mahal atau sulit untuk dilakukan dan justru seperti dilarang. Waktu Ramadan biasanya acara ngabuburit dan buka bersama menjadi rutinitas yang tiada henti, nyatanya sekarang semua itu dilarang. Membuat merana sendiri di tengah perantauan saat Ramadhan.

Sekarang pula baru terasakan kesepian lama-lama menjadi halu. Efek dari kesepeian membuat seaeorang mendadak bersikap aneh yang tak bisa difikirkan oleh akal. Sekarang baru menyadari memang benar kesadaran akan hadir setelah hal-hal buruk terjadi. Setelah yang tak diinginkan begitu saja hadir tanpa persiapan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi

Editor

une femme libre