Setiap manusia pasti mempunyai persepsi terhadap seseorang. Namun, apakah kalian tahu apa yang dimaksud dari persepsi? Persepsi adalah suatu proses untuk menciptakan sebuah makna terhadap seserang atau bahkan bisa juga terhadap objek selain manusia seperti benda, peristiwa, situasi, atau fenomena. Proses persepsi ini harus dilakukan secara aktif karena kita harus bisa merasakan bahwa apa saja yang sedang terjadi terhadap diri kita atau terhadap orang lain, dan juga proses interaksi yang terdapat di dalamnya. Apa artinya bagi kita tergantung pada aspek itu kita perhatikan dan pada organisasi kami dan interpretasi dari aspek-aspek tersebut. Jadi, persepsi adalah bukan masalah sederhana dalam menerima realitas eksternal. Sebaliknya, kami menginvestasikan banyak energi dalam membangun sebuah makna fenomena.
Budaya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sebuah proses persepsi. Dan itu sangat terbukti karena saat ini kita menjalankan hidup sesuai dengan budaya yang telah diturunkan dari nenek moyang kita melalui orang tua kita sedari kita masih kecil. Seperti contohnya, yaitu kita besar dari keluarga yang sudah menerapkan Budaya Timur. Dan di Budaya tersebut mengajarkan bahwa ketika makan harus menggunakan tangan kanan. Begitu pun dengan Budaya Barat. Budaya Barat mengajarkan mereka yang besar dari budaya tersebut bahwa mereka harus bisa hidup mandiri sejak dini.
Namun, kita akan lebih fokus terhadap persepsi orang terhadap budaya luar yang lebih tepatnya budaya Barat. Orang Timur seperti kita memiliki persepsi terhadap budaya Barat seperti budaya yang yang sangat bebas walau di dalam ajaran agama sangat tidak dianjurkan untuk melakukannya. Seperti contohnya banyak sekali yang minum alkohol berlebihan, melakukan hubungan intim diluar nikah, tingal bersama walau belum menjadi pasangan yang sah di mata agama dan hukum, memiliki sifat yang tidak suka berbasa-basi atau to the point, lebih banyak orang yang menggunakan baju yang terbuka, memiliki prinsip bahwa setelah 17 tahun harus memiliki tempat tinggal sendiri atau pisah dengan keluarga, diperbolehkan mempunyai senjata berupa pistol untuk berjaga-jaga. dan masih banyak lagi tentunya.
Sedangkan untuk Budaya Timur, sangat jelas bahwa berbanding terbalik dengan Budaya Barat. Seperti contohnya, yaitu kita tidak diizinkan untuk tinggal di satu atap yang sama dengan pasangan yang belum sah di mata hukum dan agama, lalu kita tidak diizinkan untuk memiliki senjata berupa apapun dengan alasan apapun kecuali kita bekerja sebagai TNI atau polisi, dan kita juga harus mempunyai sifat hormat terhadap sesame umat manusia dari kalangan atas atau pun kalangan bawah sekalian. Budaya Timur sendiri memiliki ciri khas yaitu kita memiliki sifat yang ramah dan lebih santai dalam menghadapi sebuah masalah. Maksud dari kata “santai” adalah kita menghadapi sebuah masalah dengan kepala dingin atau pikiran yang jernih dan tidak menggunakan emosi.
Dengan adanya perbedaan budaya pastinya akan ada munculnya sebuah dampak negatif dari Budaya Barat tersebut ke dalam Budaya Timur. Karena saat ini di Asia khususnya di Indonesia, banyak sekali mulai dari remaja sampai dewasa yang sudah menggunakan beberapa ajaran dari Budaya Barat. Beberapa contohnya yaitu mulai dari yang menggunakan baju yang terbuka sampai ada yang melakukan hubungan intim di luar nikah. Hal ini sangat bertolak belakang dengan ajaran Budaya di Indonesia yaitu Budaya Timur yang mengajarkan kita untuk mempuyai sopan santun terhadap siapa pun, dan harus menjaga diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan khususnya kepada perempuan yang sering kali mendapat godaan dari kaum Adam ketika sedang berada di suatu tempat yang sepi dan sendirian.
Dan selain dari perilaku, tata bahasa pun juga di permasalahkan. Tidak sedikit orang yang tidak setuju bahwa ketika sedang melakukan komunikasi terhadap lawan bicara dengan menggunakan bahasa asing sama saja kita sedang belajar agar fasih dalam berbahasa asing. Ternyata untuk sebagian orang, dengan berkomunikasi menggunakan bahasa asing sama saja kita tidak cinta dengan bahasa kita sendiri yaitu bahasa Indonesia. Namun tidak sedikit juga yang membantah hal itu, bahwa memang benar ketika kita berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing, sama saja kita sedang belajar agar bahasa asing yang kita gunakan menjadi lancar. Dan dengan belajar bahasa asing, ada dampak positifnya juga, yaitu ketika kita bertemu dengan orang asing dan orang asing tersebut menanyakan sesuatu, kita bisa menjawab pertanyaan dari orang asing tersebut.
Namun tidak hanya dampak negatif saja pengaruh dari Budaya Barat, pastinya ada juga dampak positif dari Budaya Barat. Contohnya seperti menghargai waktu. Orang-orang yang menggunakan Budaya Barat tentunya sangat menghargai waktu sehingga hanya memiliki sedikit waktu untuk melakukan hal yang lain. Seperti ketika membeli sebuah makanan fast food, tidak banyak yang makan di tempat. Oleh karena itu, hamper di semua restoran fast food mengadakan drive thru dan bahkan apoteker pun juga menyediakan layanan drive thru karena saking sedikit waktu untuk melakukan hal lainnya. Tetapi hal ini juga bisa menjadi sebuah dampak negative karena tidak punya waktu bersama keluarga dan banyak sekali anak-anak yang sangat sedih karena orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Orang-orang yang menggunakan Budaya Timur akan sangat rishi melihat cara makan orang-orang yang menggunakan Budaya Barat. Mengapa? Karena orang-orang yang menerapkan Budaya tersebut menggunakan cara makan yang tidak praktis yaitu dengan menggunakan sendok dan garpu atau terkadang dengan pisau dan garpu. Sedangkan cara makan orang-orang yang menerapkan Budaya Timur yaitu dengan cara menggunakan tangan saja sudah cukup. Tidak perlu menggunakan sendok dan garpu atau pun pisau dan garpu. Terkecuali ketika sedang makan makanan yang berkuah. Begitu pula sebaliknya, orang-orang yang menerapkan Budaya Barat melihat cara makan orang-orang yang menggunakan Budaya Timur akan terasa menjijikan karena tidak tahu apakah tangan yang dipakai untuk makan sudah seratus persen bersih atau belum.
Dan salah satu yang sangat berpengaruh di Indonesia adalah gaya hidupnya. Banyak sekali yang meniru orang-orang yang menerapkan Budaya Barat. Seperti contohnya, yaitu mewarnai rambutnya menjadi warna pirang atau warna-warna yang terang, lalu menggunakan kontak lensa yang berwarna abu-abu atau semacamnya agar terlihat seperti orang asing, merawat tubuhnya agar terlihat memiliki kulit yang putih sama seperti orang asing. Dan juga tidak sedikit orang-orang yang menerapkan Budaya Timur ingin melakukan operasi kecantikan, bahkan ada yang sudah melakukannya dan rela mengeluarkan dana yang cukup besar demi merubah penampilannya agar terlihat seperti orang-orang yang menerapkan Budaya Barat.
Pada kesimpulannya, persepsi orang-orang yang menerapkan Budaya Timur terhadap orang-orang yang menerapkan Budaya Barat adalah lebih bebas dan juga lebih teratur dalam memanfaatkan waktunya agar tidak terbuang sia-sia.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”