Persembahan untuk Sebuah Perpisahan Manis, Kenanglah Sekolah Ini Sebagai Teman Baikmu

Kenapa harus ada kata selamat tinggal dalam hidup ini?

 

Advertisement

 

 

Untuk menulis kalimat ini rasanya ada emosi yang meluap-luap, membanjiri setiap kenangan yang ditorehkan dalam setiap perjumpaan. Terkadang ingin mengereng-ereng supaya perpisahan dan selamat tinggal tak pernah terjadi. Tunggu, sebenarnya ini tidak benar-benar sebuah perpisahan. Hanya saja kalian sudah tidak bersama kami lagi, kalian akan melanjutkan perjuangan di jenjang berikutnya toh kita masih bisa bertemua di luar madrasah ini, bukan? Tenang saja kami ikhlas dan tentunya turut berbangga untuk itu.

Advertisement

Enam tahun sudah kalian kami didik, kami rawat penuh kasih sayang seperti anak kami sendiri dan disaat kami harus benar benar melepaskan kalian, ada rasa tak percaya dan khawatir dalam benak kami. Anak-anak kami sudah tumbuh menjadi anak yang dewasa dan siap menuju jenjang selanjutnya. Apakah mereka siap menghadapi dunia yang begitu keras ini? Ada rasa khawatir di sana. Namun, kami sedikit merasa lega dan tenang karena kami sudah memberikan sedikit banyak ilmu akhlak yang mungkin akan sangat berguna untuk perjalanan berikutnya.

Masih teringat saat kalian menyanyikan sebuah syair yang tanpa sadar membuat air mata menetes dengan derasnya.

Advertisement


Berat nian terasa dalam hati

Sementara waktu tlah terlewati

Demi asa yang cerah, masa depanku nanti

Biarlah kutinggal kenangan ini

Selamat tinggal guru dan kawanku

Walau berpisah tak terlupakan


Syair yang masih menggema dalam telinga kami dan membuat kami bersedih teringat kenangan yang pernah terlukis di antara kita semua. Bahagia, sedih, terharu, berkecamuk menjadi satu dalam hati kami. Inilah sebuah perjalanan hidup. Akan selalu ada masa-masa seperti ini dan kita tidak pernah bisa menolak itu. 

Sedikit bernostalgia, kalian ingat saat pertama memasuki madrasah kita ini, kalian masih begitu lucu dan polos. Ada yang tidak berani masuk ke dalam kelas, menangis, bahkan mungkin ada yang pipis di celana. Namun ketahuilah, hal itu sama sekali tidak membuat kami jengkel. Kami justru sangat senang dengan hal-hal kecil seperti itu, itu artinya kalian menganggap kami orang tua kedua ketika disekolah. Ada kesusahan kalian berlari mengadu, ada yang jahil kalian mengadu. Sungguh pada saat seperti itu kami merasa sangat senang.

Waktu berlalu begitu cepat, tentu saja dengan perpisahan ini kami sangat merasa kehilangan. Namun ingat ini dalam perjalananmu kelak. Tidak ada orang yang terlahir pintar. Jika kalian mau belajar, berusaha, dan yakin kalian pasti bisa meraih apapun yang kalian inginkan. Selamat jalan anak-anakku. Masih banyak hal yang harus kalian perjuangkan di depan sana. Tetaplah menjadi seorang anak yang berakhlakul karimah di manapun tempatmu nanti. Wujudkan mimpi-mimpi indahmu, kelak kalian akan mengerti makna kehidupan seiring perjalanan kalian nanti. Tetaplah ingat pada madrasah kita, kenanglah madrasah ini sebagai teman terbaikmu.

 

 

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka coklat panas senja dan kamu