Pernah Mencoba Menghilang dari Media Sosial? Apa Dampaknya?

Tragically, Social Media building a ‘fake world’

Jenis media sosial apakah yang kamu miliki? Instagram, Twitter, Facebook, Youtube? Apakah kamu memiliki semua jenis media sosial tersebut? Jika iya, apa yang membuat kamu merasa seru dalam menjalani media sosial? Apakah kamu benar-benar merasa nyaman di dalamnya?

Advertisement

Pertanyaan-pertanyaan diatas mungkin sebentar akan menjadi bahan refleksi yang bagus untuk kita sebagai active user dari berbagai media sosial. Tanpa kita sadari, media sosial telah menjadi bagian besar dalam kehidupan kita. Banyak hal yang kita bagikan melalui media sosial. Mungkin keseharian kita, keluhan kita, sekedar foto selfie, atau mungkin life update? Secara tidak langsung media sosial membuat kita merasa harus membagikan banyak hal.

Lalu, apakah kamu pernah merasa jenuh dan ingin rehat dari media sosial? Sebagian dari kita mungkin pernsh merasa demikian. Kehidupan yang ditampilkan oleh semua orang melalui media sosial adalah kehidupan yang sempurna, yang jauh dari kata kurang. Kita menunjukan apa yang menurut kita menyenangkan untuk dilihat oleh orang lain. Padahal, dalam kehidupan asli kita sebenarnya banyak cerita atau masa sulit yang tidak kita bagikan kepada orang lain melalui media sosial.

Sadarkah kita bahwa kehidupan media sosial kita adalah kehidupan yang berbeda dengan kehidupan nyata kita? Kehidupan media sosial adalah kehidupan yang berbeda. Kesempurnaan yang kita tunjukan di media sosial secara tidak langsung membangun pikiran orang-orang bahwa kehidupan yang kita jalani adalah kehidupan yang cukup baik dan tanpa sadar hal tersebut mulai membebani kita. Kita mulai merasa bertanggung jawab untuk menampilkan bagian indah dalam kehidupan kita untuk kita bagikan di media sosial. Padahal, sebenarnya tidak ada yang meminta. Akan tetapi, kebiasaan tersebut justru menjadi keharusan dalam diri kita.

Advertisement

Hal-hal tersebut juga berlaku pada orang lain yang kita linat kehidupannya melalui media sosial. Hal yang kita lihat adalah bagian baik dalam kehidupannya. Banyak bagian buruk atau sulit orang lain yang tidak bisa kita lihat melalui media sosial. Namun, kita seringkali lupa terhadap hal tersebut, kita sering berpikir bahwa kehidupan orang lain lebih baik dari kehidupan kita. Padahal? Belum tentu begitu. Media sosial adalah dunia yang berbeda.

Saat kita sudah merasa sangat terpengaruh oleh semua hal yang kita lihat melalui media sosial, tidak ada yang salah dengan menjauhi itu semua. Apabila yang bisa kita dapatkan dari media sosial hanya toxic positivity, maka kita boleh mengambil langkah mundur sejenak. 

Advertisement

Banyak hal yang lebih produktif yang dapat kita lakukan saat kita mulai melepaskan kehidupan media sosial kita. Kita juga dapat merasakan hidup yang lebih private karena tidak ada yang tau apa yang sedang kita kerjakan. Kita juga bisa memanfaatkan lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga maupun teman. Selain itu, kita juga tidak lagi terbebani untuk menunjukan kehidupan yang sempurna di media sosial yang kita miliki.

Media sosial bukanlah hal yang buruk, tetapi saat kita tidak bisa mengontrol penggunaan media sosial dengan baik maka hal tersebut akan mulai membawa dampak yang buruk bagi kehidupan kita. Kita memiliki kendali untuk mengontrol penggunan media sosial kita. Bijaklah dalam menggunakan media sosial yang ada.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini