Manusia memang merupakan makhluk yang egois. Tapi kadar keegoisan itu seharusnya bisa dikendalikan. Keegoisan yang melampaui batas acap kali membuat seseorang atau mungkin banyak orang menjadi depresi. Keegoisan seperti ini biasanya seringkali menyulitkan orang lain. Padahal orang lain sebenarnya mungkin tidak bertanggungjawab atas ekspektasi atau apapun terhadap yang kamu inginkan.
Banyak orang yang hidupnya dipenuhi dengan usaha-usaha yang sudah maksimal. Namun pada akhirnya, hanya dibalas dengan sebuah perkataan yang menusuk. Mungkin perkataan tersebut terdengar sepele, tapi pada saat yang tepat justru sangat menyakitkan dan berhasil membuat seseorang depresi. Depresi karena usahanya selama ini ternyata hanya dipandang sebelah mata dan tidak dihargai.
Walaupun sudah mencoba untuk menyuarakan keputusasaan itu, terkadang orang-orang yang egois malah menganggap itu hanyalah sesuatu yang berlebihan. Tanpa mereka sadari, sebenarnya yang berlebihan adalah kadar keegoisan yang ada di dalam diri mereka. Setiap usaha patut untuk dihargai, bukan dipandang sebelah mata. Terlihat sepele namun bisa menghancurkan kehidupan seseorang dalam sekejap.
Keegoisan seakan tidak memiliki mata, seperti orang buta yang tidak memiliki perasaan. Ia bahkan masih terus merasa dirinya adalah pihak yang benar. Sedangkan orang lain hanyalah debu yang menempel di kehidupannya. Padahal pokok permasalahan yang sebenarnya ada di dalam dirinya. Karena pikirannya yang egois akhirnya berperilaku ataupun berbicara tanpa memikirkan perasaan orang lain. Depresinya orang lain pun tidak pernah ia anggap sebagai sebuah masalah yang penting.
Akar depresi yang seperti ini rasanya sulit untuk disembuhkan secara total. Para korban depresi terkadang malah merasa tidak pantas untuk melampiaskan emosinya. Ketika emosi tersebut dilampiaskan malah mendapatkan respon yang negatif seakan-akan pihak yang depresi adalah pihak yang salah. Hubungan timbal balik yang seperti ini tidak bisa diputuskan begitu saja, tapi untuk dilanjutkan juga terasa berat.
Keegoisan dan depresi ini seringkali juga terjadi pada hubungan orang tua dan anaknya. Ditambah lagi dengan istilah sandwich generation. Banyak orang tua dengan keegoisannya berharap anaknya harus menanggung hidup masa tuanya karena telah berjasa membesarkan sang anak. Tidak salah jika hanya berharap, karena seorang anak juga mempunyai tanggungjawab untuk mengurus orang tuanya. Tapi ekspektasi yang terlampau jauh itu seringkali menjadi beban hidup seseorang.
Bukan hanya terjadi pada hubungan anak dan orang tua, keegoisan dan depresi juga kerap kali terjadi pada dunia kerja bahkan hubungan. Keegoisan yang terlampau itu hanya bisa membunuh orang lain juga diri kita sendiri dan akhirnya yang tersisa nanti hanyalah penyesalan. So, jangan sampai keegoisanmu membunuh orang lain, juga dirimu sendiri ya~
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”