Perjuangan Siswa dan Guru Honorer Pulau Benan, Seberangi Laut Demi ke Sekolah

KABUPATEN LINGGA – Pada Kamis 25 November 2021 lalu yang bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, tim ACT Tanjungpinang melakukan silaturahmi bersama para guru di dua sekolah.

Advertisement

Para guru tersebut berasal dari Pulau Benan, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga.

Sekolah yang berada di Pulau Benan tersebut adalah fasilitas pendidikan yag terdekat yang dapat dicapai bagi anak-anak Kabupaten Lingga di bagian barat. Bahkan tim ACT untuk menuju lokasi tersebut membutuhkan perjalanan sekitar dua jam dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.

Sekolah yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan ini memiliki sekolah tingkat dasar serta menengah pertama. Selain itu sejumlah siswa dari kedua sekolah tersebut diketahui berasal dari Pulau Air Kullah, Pulau Nopong, Pulau Bukit, dan Pulau Baru.

Advertisement

Suparniah, salah satu guru di sekolah dasar Pulau Benan mengisahkan bagaimana perjuangan anak-anak harus bersekolah. Anak-anak yang berasal dari pulau lain mau tidak mau harus menempuh perjalanan perjalanan hingga selama 1 sampai 1,5 jam demi bersekolah di Pulau Benan. Terkadang waktu tempuh tersebut akan menjadi lebih lama ketika cuaca tengah memburuk.

Semangat mereka belajar sangatlah tinggi. Tapi banyak juga yang tidak sekolah akibat biaya dan jarak yang jauh, kata Suparniah.

Advertisement

Suparniah menambahkan kendala dari anak-anak berangkat ke sekolah terkadang karena kapal milik orang tua mereka digunakan untuk melaut. Tak ayal perjuangan siswanya tersebut bagi Suparniah menjadi inspirasi bahkan untuk guru yang lain di Pulau Benan agar terus mengajar. Walaupun gaji yang mereka terima tidaklah seberapa. Bahkan para siswa sekolah tidak diwajibkan untuk membayarkan iuran. Suparniah sendiri tidak ingin apabila iuran tersebut akan menjadi penghambat bagi anak-anak untuk bersekolah.

Jangan sampai mereka tidak mau sekolah lagi karena gurunya tidak ada. Perjuangan mereka ke sekolah sudah berat, jangan sampai bertambah berat dengan membebankan biaya, tutur perempuan yang telah mengabdi sebagai guru di Pulau Benan tersebut hingga 14 tahun. 

Hazimah, guru honorer lain yang ditemui di Pulau Benan juga menuturkan bahwa muridnya seringkali tidak dapat ke sekolah akibat biaya transportasi. Hazimah berharap untuk bisa disediakan kendaraan khusus yang dapat difungsikan oleh para murid dan guru untuk melakukan aktivitas pendidikan.

Keinginan kami agar ada transportasi yang bisa menunjang pendidikan anak-anak, semoga bisa terwujud, harap Hazimah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini