Napas perayaan kemerdekaan masih terbayang di benak kita. Bagaimana semaraknya masyarakat memperingati event tentang proklamasi yang di kumandangkan 17 Agustus, 71 tahun silam. Namun, apa arti dari sebuah kata bernama "Merdeka". Merdeka berarti bebas. Ya bebas dari jajahan, bebas dari penindasan resim kolonial, kemerdekaan berarti kebebasan dan kesejahteraan.
Jadi pertanyaaan selanjutnya apakah kita sudah merdeka?
Sampai detik ini, Aku belum mampu menjawab pertanyaan ini. Namun perjalananku, akhir-akhir ini menyuguhkan sudut pandang baru tentang arti sebuah kemerdekaan. Memberikan kepingan demi kepingan jawaban dari apa yang banyak orang tanyakan mulai dari buruh hingga pegawai kantoran.
Sebagai manusia yang bekerja hampir 12 jam sehari dan tiap akhir pekan harus menempuh pendidikan untuk menuntaskan gelar sarjanaku. Tak banyak waktu untuk bisa melakukan hobi ataupun hal-hal diluar akademis yang biasa dilakukan oleh mahasiswa lain.
Tapi, apakah itu bentuk dari ketidakmerdekaan?
Beberapa waktu lalu selepas Idul Fitri, perjalananku sampai pada satu desa di sudut Kota Jogja, tempat yang tiap kemarau melanda air jadi barang langka disana. Layaknya sebuah perjalanan akan selalu ada hal sederhana penuh manfaat yang bisa merubah caramu memandang dunia. Ya, waktu mempertemukanku malam itu di sebuah angkringan kecil pada perbincangan dengan beberapa pria tua, yang bercerita soal apa yang mereka kerjakan setiap hari. Tentang pekerjaan yang mereka lakukan, rupiah yang mereka dapatkan dan kebahagiaan yang terukir dari tiap senyum tulus yang terlontar.
Ditemani Jahe hangat dan dinginnya larut malam. Kala itu, penuturan mereka tentang cara memandang kemerdekaan cukup membuat mataku berbinar. Kata yang masih terngiang hingga saat ini berawal dari salah seorang dari mereka berujar, bahwa merdeka adalah kita yang ambil bagian dalam tatanan kehidupan dengan bahagia. Ya, tak perduli jadi apa kamu, berapa rupiah yang kamu dapat, serta berapa lama waktu yang kamu korbankan jika kamu merasa bahagia maka ada kemerdekaan dalam dirimu,
Banyak yang punya versi tentang arti kata merdeka, mencoba mengimplementasikan kemerdekaan kesemua aspek kehidupan, namun menurutku ucapan pria itu adalah inti dari semuanya.
Saat ini bersama secangkir kopi dan tumpukan pekerjaan yang kutinggalkan, fikiranku mulai merangkum kata perkata yang kuingat dari obrolanku malam itu. Tentang sederhananya merdeka versi para pria tua itu, tanyakan lagi pada diri kita merdekakah semua yang kita lakukan? Apakah ada bahagia yang menyertai dalam tiap langkah hidupmu. Jika masih merasa tidak merdeka tanyakan lagi pada dirimu. Jika merdeka adalah kebebasan di zaman ini kebebasan memilih sudah di buka sebesar-besarnya. Jika merdeka adalah kesejahteraan coba lihat seberapa lebar senyum Lelaki tua yang masih mampu menertawakan kegetiran hidupnya. Pepatah Jawa kuno bilang " Urip sejatine gawe urup". Hidup seharusnya memberi kehidupan yang baik bagi sekitarnya.
Mari temukan kemerdekaanmu di momen ini, refleksikan lagi semua yang membuat mu tidak merdeka tanpa menyalahkan pihak manapun ayo kerja, Dirgahayu Indonesia semoga makin jaya garudaku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.