Pergilah Karena Ada Rasa Yang Tak Seharusnya

Entahlah, rasa apa yang harus ku namakan ini, aku bingung, resah dan tak tau apa yang harus aku lakukan. Perasaan apa yang sedang aku rasakan ini. Tiba-tiba hadir begitu saja. Berawal dari komunkasi yang biasa, saling jawab salam, menanyakan kabar dan akhirnya bertemu pada suatu acara, tak sanggup aku melihatnya. Sontak saja aku menundukan pandanganku dan mengalihkan pandanganku. Terlihat aneh namun tak ada keberanian sedikitpun untuk melihatnya.

Advertisement

Pesan dari facebookmu pun mulai kuterima dengan baik, tak secuek awal kau menyapaku. Pesan via SMS pun mulai kuterima, dan pesan via BBM serta whatsapp mulai kuterima dengan baik dan kubalas tak secuek dahulu. Walau kau hanya meminta pendapatku tentang persoalan agama. Sama seperti yang lain aku merasa senang dan malu. Dan dari sanalah itu bermula.

Bagiakan seorang anak muda yang dimabuk cinta karena VMJ (Virus Merah Jambu). Bagai orang yang tak punya aktifitas lain yang setiap hari menunggu chat/pesan darinya. Padahal yang ditanyakan hanya hal yang begitu-begitu saja dan selalu pertanyaan yang sama setiap harinya. Hingga terciptalah pertanyaan-pertanyaan singkat. Namun dari situ aku mulai merasakan adanya ketidakwajaran. Jantung ini bagaikan guruh diwaktu hujan turun. Fikiranku mulai tertuju pada mu dan sketsa wajahmu mulai hadir dipikiranku saat nada pesan Handphone ku berbunyi.

Aku makin resah dengan keadaanku ini. Aku mulai tak bisa mengontrol pikiranku. Jari jemariku pun mulai tak terkontrol untuk terus membalas pesan darimu. Selalu menantikan nada yang sama berbunyi dari handphoneku. Ya Robb maafkan aku.

Advertisement

Hari-hari terasa kurang jika tidak ada kabar dari mu, tapi aku seolah-olah tak peduli tentangmu. Itu karena aku punya alasan yang tak bisa aku jelaskan. Dan entah kenapa aku mulai nyaman dengan kehadiranmu.

Tiba-tiba aku mulai memikirkan apa yang sudah aku lakukan ini, aku mengingat kembali ke waktu yang telah berlalu. Ya Allah apa yang sudah aku lakukan ini. Aku tersendak dengan perasaan yang tak seharusnya ini, tentang rasa yang tak pantas ini. Aku malu dengan perasaan sekejap ku ini. Perasaan yang sudah kujaga tiba-tiba goyah begitu saja. Semua yang aku khawatirkan akhirya terjadi padaku.

Advertisement

Jangan mendekat lagi, pergilah kumohon. Aku takut kita akan saling menyakiti. Pergilah ini untuk kebaikan kita berdua. Aku sadar ini rasa ini datang pada saat yang tidak tepat, dan dengan sesuatu yang telah kita pahami sebelumnya. Kamu dan aku tentu tahu apa itu. Karena bukan cinta yang bersemi melainkan nafsu semata yang bertopengkan keindahan dunia saja.

Kumohon pergilah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat Hujan, Pengagum senja, wanita setengah cadar !!!

28 Comments

  1. Ariyanti Putri berkata:

    Bagus ka artikel x (Y) 🙂

  2. Maria Ulfah berkata:

    terimaksih dek 🙂
    semoga byk yang terinspirasi jg 😀

  3. Maria Ulfah berkata:

    terimakasih yaa 🙂
    semoga bisa menginspirasi

  4. Andi Ana Rahman berkata:

    Ini mah gw saat ini,,

  5. Maria Ulfah berkata:

    semoga bisa mengambil pelajaran dari tulisan saya ini yaa ^^

  6. Raihan Al Fatih berkata:

    Raihan Al Fatih · Kota Samarinda
    jangan lupa mampir di blog https://coretanpengingatdiri.blogspot.co.id/ yaa