Aku tak percaya dengan apa yang terjadi denganku setelah luka yang dalam kau goreskan. Luka yang membuatku berpikir kalau semua tak akan lagi sama dan aku akan jatuh terpuruk jauh dalam kesedihan yang tak berujung. Tapi itu tidak berlangsung lama, aku memang terpuruk dan jatuh dalam sekali. Aku pernah berfikir untuk pergi dari kotaku dan memulai hidup baru di kota lain dengan orang baru yang mungkin sama sekali tak aku kenal.
Sadarkah kamu,saat kau mulai menghancurkan aku. Ada banyak masalah yang sedang menimpaku dan itu membuat aku aku memilih untuk tetap terlarut dengan masalah kisah kita atau aku harus terlarut dengan masalah masa depanku. Saat itu aku memilih untuk tetap mencoba larut dalam masalah kerjaanku. Bukankah ada kata yang bilang
"Saat menyibukkan diri itu karena ada sesuatu yang ingin dilupakan. Dan tak ingin berlarut untuk bersedih, karena hidup tak hanya soal kesedihan. Percayalah, setelah kesedihan ini akan ada bahagia yang indah."
Saat itu semua pikiran ini terkuras abis untuk masalah yang sangat bertolak belakang. Satu sisi aku harus tetap bersikap profesional untuk kerjaan yang sedang aku jalanin dan tetap tersenyum untuk setiap sapaan yang datang padaku. Bukannya aku tak merasa sakit, jika kau tahu ditengah malamku ketika badan ini mulai lelah. Aku terbenam dalam bantal dan sesak tangis yang mulai keluar karena hati ini menjerit sakit, mengingat kamu yang pergi dengan wanita lain ketika aku dengan susah payah dan berjuang bertahun-tahun untuk terus bahagia bersamamu.
Luka ini terlalu dalam sayang.. bagaimana tidak dalam?
kamu memilih untuk pergi dengan wanita itu, hanya karena waktuku yang tak lagi bisa selalu denganmu. Hanya karena aku yang selalu membicarakan tentang kegiatan yang aku lakukan. Aku sangat sakit dan terluka, bagaimana tidak?, aku yang menemanimu dari 0 ketika kita mulai lulus sekolah, ketika sama mulai mencari kampus untuk masa depan kita dan sekarang saat kita berjuang untuk sama-sama bekerja sesuai impian kita. Kamu memilih pergi dengan wanita itu, entah apa yang wanita itu janjikan kepadamu.
Aku memang tidak pernah menjanjikan apapun untukmu, karena aku merasa kebersamaan kita yang bertahun-tahun ini adalah kebersamaan yang harus selalu kita perjuangkan agar kelak kita menjadi keluarga yang bahagia. Aku menangis hampir tiap malam selepas kepergianmu yang tanpa kata, dan sampai hari diman aku merasa ada luka yang kau beri untuk tidak aku sesali.
Malam itu aku merasakan airmata ini sudah tak lagi keluar untukmu, dan sudah cukup untukku selalu menangis karena kepergiaanmu. Aku punya masa depan yang harus aku jalanin dengan bahagia dan aku punya orang – orang yang menyayangiku melebihi dirimu. Setelah aku berhasil menyingkirkan luka yang dalam ini, perlahan dan pasti mulai menapakin jalan yang akan membawaku pada kebahagiaan yang indah.
Terima Kasih, karena luka darimu kini aku bisa berdiri di hadapan semua orang dan menunjukkan bahwa aku bisa. Terima Kasih, karena luka darimu kini aku bisa perlahan tapi pasti diri ini mulai menunjukkan kebahagiaan untuk orang-orang yang meyayangiku lebih darimu.
Dan Terima Kasih, karena luka darimu kini aku mencapai karir yang tidak pernah aku duga. Aku tau roda akan berputar dan kamu juga perlu tahu kalau karma itu berlaku. Kita mungkin sedang sama-sama membuktikan kepada diri sendiri kalau kita baik-baik saja walau tak bersama. Tapi aku berterima kasih, jika tanpa luka darimu mungkin aku tak akan setegar ini dan bisa sekuat ini.
Pesanku "Jaga wanitamu saat ini, buat dia bahagia sebagaimana dulu kamu bahagiakan aku. Ada selalu doa-doa yang aku aminin untukmu di tiap sujudku. Bukankah sakit dan luka tak harus dibalas dengan luka dan sakit lagi?. Aku berdoa untuk setiap jalan yang kau ambil. Agar kelak nanti kamu tak kembali salah. Cukup aku wanita yang kau lukai dalam dan terpuruk untuk waktu yang sangat lama. Jangan kau sakiti wanita yang sekarang bersamamu."
Dari wanita yang dahulu kau bahagiakan, lalu kau hempaskan. Tapi kini aku bangkit untuk diriku sendiri"
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.