- PERAN PEREMPUAN -
Berbicara tentang peran perempuan selalu erat kaitannya atau bahkan tidak bisa dilepaskan dari sosok inspiratif idola sejuta umat perempuan, Raden Ajeng Kartini.
Yang sejak tahun 1908 sudah menggaungkan teriakannya kepada dunia dengan semangat berapi-api bahwa setiap perempuan memiliki hak yang sama, dan setara dengan laki-laki.
Haram hukumnya untuk diperlakukan tidak adil, apalagi diskriminatif. Dalam hal ini, yang diperjuangkan oleh beliau, perihal pendidikan. Beliau telah berhasil menjabarkan isi pikirannya dengan luar biasa detail, dan runut pada masanya.
Seiring dengan perkembangan jaman, apakah perjuangan RA Kartini selama ini telah dilanjutkan oleh generasi penerusnya?
Ternyata jawabannya, Belum Tentu.
Mengapa?
Jawaban paling mendekati benar mutlak adalah, terbentur STIGMA.
Ya. Cap, label, dan stereotype bahwa setinggi apapun seorang perempuan mengenyam pendidikan, dapur-lah yang akan menjadi tempat terakhir perempuan berdiam. Atas nama sudah melekat dan menjadi kodrat, menjadikan stigma keliru menjadi dalih pemberat.
Sungguh ironis bukan?
Hal ini menjadikan seorang perempuan menjadi enggan untuk mengupgrade diri menjadi versi yang sekian kali lebih baik karena berpikir yaudahlah, toh ujung-ujungnya bakal ke dapur juga.
Namun ternyata, setelah diteliti oleh banyak pakar maupun ahli, yang demikian hanyalah persoalan mindset semata. Tidak semua perempuan berpikiran sama.
Masih banyak perempuan lain yang menyebut diri mereka berdaya, atau yang lebih viral dengan istilah Empowered Woman karena yakin bangku pendidikan yang selama ini mereka rasakan dapat menjadi bekal yang luar biasa bermanfaat untuk mendidik anak-anak mereka kelak.
Anak yang dibesarkan oleh seorang ibu yang berpendidikan, berwawasan, serta berpengetahuan luas tentunya akan menghasilkan output yang berbeda pula.
Maka disinilah peran perempuan dijabarkan dengan sangat detail, dan runut. Seperti yang dilakukan oleh RA Kartini pada era-nya.
Perempuan yang tidak bekerja full ngantor from 9 to 5 bukan berarti tidak memiliki peran penting. Karena tetap berada di rumah dan mengasuh anak tidak berarti tidak bisa melakukan apa-apa. Dewasa ini semakin menjamur influencer perempuan yang jago public speaking, penulis novel handal, juga perempuan yang jago editing foto&video yang sanggup memproduksi konten komersil dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah tanpa meninggalkan rumah dan anak mereka.
Maka sejatinya memang tidak pernah ada hal yang sia-sia di muka bumi ini. Binatang sekecil semut yang diciptakan Tuhan pun memiliki sekian manfaat salah satunya adalah menyuburkan tanah. Apalagi saat Tuhan menciptakan perempuan dengan segala keindahan, kecantikan, keunikan, dan kemampuannya masing-masing.
Perempuan sanggup melahirkan anak-anak hebat yang kelak akan menjadi generasi penerus, yang jika dididik dengan pola asuh ideal akan menjadikan mereka generasi luar biasa yang akan mampu menjaga keberlangsungan bangsa.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”