Sejak pandemi membersamai tugas perempuan kian hari kian menantang, pada kondisi ini ketangguhan perempuan kian diuji berkali-kali. Mulai dari dituntut menjadi sosok istri, ibu,serta guru, belum lagi harus mengurusi kehidupan sendiri ah rasanya berat, tapi nyatanya tetap saja terlewat.
Apalagi ketika perempuan dituntut untuk mengambil alih banyak pekerjaan domestik yang dianggap sudah kodratnya ya bagaimana lagi kalau sudah menyangkut ekspetasi sosial, takutnya diomongin dibelakang.
Katanya sih aktivitas domestik sudah dari dulu dilekatkan dengan perempuan, hal ini yang kemudian menjadi budaya dan istiadat. SoHip pasti pernah mendengar kalau perempuan hanya boleh dirumah karena di nilai tidak dapat berkontribusi secara aktif di luar rumah.
Kalaupun disuruh memilih, perempuan ynag memilih bekerja pun harus melakukan pekerjaan dua hal sekaligus menjadi produktif di ranah publik dan tetap mengurus urusan domestik seperti mengasuh anak, mengurus rumah, memasak, menyiapkan kebutuhan keluarga dan masih banyak pekerjaan domestik lainnya.
Hal seperti ini seringkali membuat perempuan diposisi yang cukup sulit, perempuan seolah dipenjara dikungkungan tradisi dan tidak dapat membabaskan dirinya sekaligus beban domestik bila bekerja diranah produktif. Perempuan yang bekerja diluar rumah akhirnya tidak fokus terhadap cita-citanya , melainkan tejebak dalam dua dunia,antara profuktif dan domestik.
Nggak cuman itu, bahkan perempuan seringkali dianggap makhluk yang terlalu menggunakan perasaan dan sulit untuk mengambil keputusan bijak. Ah lagi-lagi ketegaran perempuan diuji berkali-kali lipat.
Wacana seperti sumur,dapur,Kasur sampai sekarang pun masih saja dikaitkan dengan perempuan. Kalau diingat-ingat wacana seperti ini nyatanya masih juga belum dibuktikan secara nyata mengingat perempuan juga mengambil bagian penting dalam ranah produktif.
Hal ini membuktikan walaupun situasi tak kunjung menguntungkan namun nyatanya perempuan masih saja bisa bertahan, bahkan hal yang memberatkan masih menjadi kekuatan. bukan rahasia lagi karena ketangguhan dan ketegaran perempuan sudah terbukti lewat pengalaman dan ujian berkali-kali.
Menjadi perempuan tangguh dan kuat di zaman sekarang memang harus siap menghadapi tantangan, untuk itu bekerja keras merupakan tantangan yang harus disikapi dengan kemajuan diri dan harus pintar mengurus urusan waktu.
Walaupun terkadang perempuan menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan namun perempuan yang teguh memegang pedoman serta prinsipnya secara otomatis ia tidak akan melulu menggunakan perasaan sehingga ia akan mudah menghadapi masalah yang sulit tanpa menggunakan jalan yang menyimpang.
Penguasaan diri menjadi point penting dalam perempuan, dengan mengenali kelemahan,kekuatan serta sifat unik yang dimiliki itu berarti ia mampu menahan diri dalam menghadapi tekanan, ataupun masalah.
Memang bukan perkara mudah menjadi sosok yang kuat, karena kegigihan dan kecakapan dalam beradaptasi menjadi kunci agar perempuan tak terjengkang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”