Kata healing menjadi sebuah kata yang mahal di mata seorang ibu rumah tangga. Bagaimana tidak? Kesibukan sebagai istri atau mungkin sekaligus sebagai ibu membuat waktu untuk memanjakan diri sendiri terasa sempit sekali.
Jangankan untuk memanjakan diri, untuk sekedar tidur siang saja mungkin sudah sulit untuk didapatkan. Begitu mahalnya waktu luang untuk seorang ibu rumah tangga. Apalagi kalau nafkah dari suami terbilang hanya cukup untuk kebutuhan anak dan rumah tangga saja. Rasanya impian untuk healing menjadi angan-angan saja.
Namun seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan dunia digital, rasanya bekerja kantoran atau yang setiap hari pulang pergi bukan satu-satunya jalan untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Saat ini ibu rumah tangga pun bisa menghasilkan cuan yang menggiurkan. Tapi masih banyak yang meragukan penghasilan sampingan ibu rumah tangga, padahal jika ditekuni pendapatannya bisa saja melebihi pekerjaan kantoran.
Aku ingin memberikan contoh pengalaman nyataku sebagai penulis freelance. Semenjak memutuskan untuk resign dari pekerjaan karena melahirkan, aku mulai mencari cara agar tetap berpenghasilan sambil merawat anak dan rumah tangga.
Aku menyadari bahwa aku tidak memiliki keahlian lain selain menulis. Maka dari itu, aku berusaha untuk mencari pekerjaan sampingan sebagai penulis. Sampai suatu hari aku menemukan sebuah platform yakni Hipwee yang menampung tulisan berupa artikel, aku pun memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah artikel.
Tidak disangka artikel pertamaku itu langsung dimuat oleh Hipwee dan itu memacuku untuk terus menulis dan mengirimkan artikel. Karena memang sudah hobi sejak kecil, maka aku menjalani ini dengan senang hati tanpa memikirkan akan dibayar berapa.
5 tahun lamanya aku menulis dan ikut beberapa kompetisi di Hipwee, namaku mulai dikenal oleh redaksi Hipwee. Dari situ, aku mulai ditawari untuk menulis beberapa artikel dengan bayaran yang lumayan. Tentu saja dengan senang hati aku melakukannya karena dari hasil menulis uang jajanku bisa bertambah dan aku mulai bisa membeli keperluan pribadiku dengan menggunakan uang hasil menulis freelance tersebut.
Aku sempat beberapa kali melamar di Hipwee untuk menjadi penulis tetap. Namun rupanya Tuhan belum memberi rezeki melalui itu. Tapi aku tetap menulis di Hipwee karena memang aku sudah jatuh cinta dengan Hipwee.
Satu tahun kemudian doaku pun terjawab. Aku dihubungi oleh pihak Hipwee dan ditawarkan untuk menjadi penulis freelance dengan bayaran yang lumayan. Aku merasa tidak bisa berkata-kata saat itu karena memang aku sama sekali tidak memikirkan lagi untuk terpilih menjadi penulis freelance di Hipwee. Tapi rupanya rezeki itu datang di waktu yang tepat.
Akhirnya pada bulan Januari, aku menjalani masa percobaan. Dengan masa percobaan selama 6 hari, aku bersyukur hingga saat ini aku masih menulis di Hipwee dengan bayaran yang sangat lumayan untuk ukuran seorang ibu rumah tangga. Karena dari hasil menulis tersebut, aku bisa membeli kebutuhan pribadi dan healing bersama keluarga. Selain itu, aku bisa menyisihkan sedikit tabungan untuk pendidikan anak nantinya.
Meskipun terlihat sangat sederhana, namun aku bahagia bisa selangkah lebih maju dalam memanfaatkan potensi yang aku miliki. Dan meskipun aku adalah penulis freelance, namun statusku sebagai ibu rumah tangga masih aku jalani.
Selagi kita memiliki potensi, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Karena sekecil apa pun potensi yang kita miliki, itu akan terus berkembang jika diasah dengan baik. Dan apa pun potensi yang kita miliki, itu bisa menjadi ladang cuan yang menggiurkan.
Semangat untuk ibu rumah tangga sekaligus freelancer!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”