Perempuan yang Memberontak Bukan Berarti Bersikap Buruk

Pemberontakan perempuan bukan berarti seorang perempuan memiliki sikap yang buruk.

Perkembangan zaman juga diikuti meningkatnya pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan pola pikir serta tingkah laku manusia. Sebab itulah dalam setiap generasi memiliki pola tingkah laku yang berbeda-beda.

Advertisement

Namun, dalam realitanya masih banyak tuh orang tua yang membandingkan masa mereka dahulu dengan masa anaknya sekarang yang sudah jelas sangat berbeda. Orang tua sering berkata, "zaman ibu dulu, umur se-kamu gini udah nikah, udah punya anak.,  “zaman bapak dulu udah punya tv aja udah seneng banget, beda sama anak zaman sekarang.” atau perbandingan-perbandingan lainnya yang sudah tidak relevan lagi.

Perbandingan masa dahulu dengan masa sekarang tentunya tidak selalu menjadi hal negatif, dengan membandingkan suatu zaman dapat diketahui kalau kehidupan sudah semakin membaik walaupun dengan tuntutan yang semakin meningkat pula. Tapi kayaknya risih juga kalau kejadian membandingkannya berulang kali, “Ya ampun mak, itu dah tahun kapan beda zaman kali sekarang”. Perlu di-upgrade nih kayaknya emak dan abah (enggak, bercanda wkwk).

Perempuan yang notabennya lekat sekali dengan cap manusia tipekal penurut, kalem, sopan santun, lemah lembut, atau hal-hal indah lainnya, masih sering didoktrin “tidak boleh ini tidak boleh itu”, “semestinya jadi perempuan tuh begini, harus begitu.”, para perempuan sering mengalami pengekangan akan budaya atau adat setempat atau bahkan pemikiran kolot orang tua mereka.

Advertisement

Sering kali anak perempuan memberontak terhadap pengekangan yang sudah tidak relevan lagi atau tidak sesuai dengan pola pikir anak perempuan zaman sekarang. Pemberontakan perempuan ini bukan berarti seorang perempuan memiliki sikap yang buruk, karena memang pada dasarnya emansipasi wanita belum sepenuhnya tercapai.

Pemberontak perempuan memang perlu dilakukan sekali dua kali asalkan tidak menjerumus ke arah tindakan yang negatif. Sebagai perempuan yang memiliki pola pikir terdidik, mempunyai landasan sikap dan sifat positif harus mengetahui batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Advertisement

Pemberontakan perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang lebih baik, bukan justru menjadikan alasan untuk pergaulan bebas sampai terjerumus ke hal negatif. Ada beberapa alasan mengapa perempuan perlu melakukan pemberontakan.

Perempuan terlalu banyak takut melangkah maju karena banyaknya larangan

Katanya engga boleh keluar rumah sampai larut malam tapi kalau bisa bikin inovasi, kenapa enggak? Katanya perempuan itu enggak boleh punya ambisi terlalu tinggi tapi kalau bisa memotivasi orang lain, ngapain mundur? Katanya anak perempuan itu ga perlu sekolah tinggi-tinggi nanti sulit lho dapat jodohnya, tapi kalau bisa bikin anak orang lain jadi pintar, lakuin aja kali. Katanya anak perempuan enggak boleh ketawa terbahak-bahak, tapi kalau bisa membuat orang lain ikut bahagia, ngapain harus senyum sambil nutup mulut?

Larangan bukan berarti harus dilanggar, namun larangan perlu dirombak untuk membuat gembrakan baru.

Dinilai lemah padahal tidak selemah itu, lho.

Perempuan selalu dinilai lemah dan perlu perlindungan dari orang lain, berdiri sendiri akan membuatnya kesulitan. Benar. Perempuan juga makhluk sosial kan?

Tapi lemah bukan berarti tidak sanggup, kekurangan bukan berarti tidak bisa dan ketidakberdayaan bukan berarti tidak kuat. Perempuan hanya butuh kepercayaan dan keberanian untuk mewujudkan keinginannya.

Ketika anak perempuan dituntut tetap mengikuti sistem sosial yang umum di masyarakat

Perempuan memiliki pikiran, jiwa, ambisi, kepintaran, dan kecantikan yang bukan di peruntukkan untuk terus-menerus mengikuti segala sistem sosial masyarakat yang ada, karena diri ini milik kita sendiri. Harus membahagiakan diri sendiri dahulu, baru mampu membahagiakan orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Orang yang sudah Bahagia melihat orang lewat