Perbedaan Ini, Membuat Kita Lebih Kuat Dari Mereka. Bersyukurlah!

Kekasihku yang saat ini matanya tak dapat ku tatap langsung. Kekasihku yang tangannya tak selalu dapat ku genggem namun aku yakin hatinya milik ku sepenuhnya. Kekasih ku yang walau di kota yang berbeda, tapi perhatiannya mampu melupakan ku adanya jarak diantara kita.

Kekasihku yang darinya aku belajar banyak hal, termasuk bagaimana cara mengontrol emosiku sendiri ketika PMS. Kekasih ku yang darinya ku lihat ketulusan seorang pria. Kekasihku yang membangkitkan kembali kepercayaan atas diriku sendiku, setelah masa lalu merenggut semuanya.

Kekasihku yang dengan setia mendengar ocehan wanita walau (mungkin) apa yang aku katakan tak dimengertinya sama sekali.

Kekasihku yang selalu sabar, tidak berkata kasar menghadapi wanita yang mood-nya berubah ubah seperti ku. Kekasihku yang selalu saja memaafkanku ketika kesalahan yang ku lakukan sudah berulang-ulang. Kekasihku yang dengan tangan terbuka dan lapang dada menerima aku dengan apanya.

Kekasih ku yang selalu berkata, "Ngapain diet, udah gitu aja tetep cantik kok." Kekasih ku yang tetap saja bernyanyi dengan gitarnya walau sudah berkali kali aku bilang, "Suara kamu jelek mas". Dan herannya dia tak tersinggung apalagi marah.

Kekasih ku yang namanya selalu terucap ketika aku melipat tangan berbicara kepada Tuhan yang ku sembah. Kekasihku yang sebentar lagi akan menjalankan (mungkin) kewajibannya sebagai Muslim yang baik. Yang ketika berpuasa selalu saja aku goda dengan es teh manis atau gorengan bala-bala.

Kekasih yang sebentar lagi akan datang dan mengobati kerinduan yang memuncak. Kekasihku yang ku harapkan menjadi teman hidup ku selamanya.

Kisah ini mengandung banyak airmata, tak sedikit kelelahan karena banyaknya kontra dari orang sekitar. Terkadang terlalu lelah, dan tak jarang sering berdebat. Semua yang sudah berlalu itu menjadikan aku dan kamu pribadi yang kuat. Bermental baja.

Setegar karang. Kalian tidak akan bisa menjadi kuat seperti kami, sebelum kalian memahami cinta yang tak biasa ini. Walau memang setiap orang punya bobot masalah sendiri-sendiri. Yang harus kalian tahu, perjuangan cinta yang seperti ini bukanlah cinta main-main.

Perjuangan kamu membuktikan bahwa memang masih banyak cinta yang tulus, dan jalannya tak semulus yang orang lain bayangkan. Dan bagiku, kamu pria idaman yang tak banyak dijumpai wanita. Kamu mengajari banyak hal baru yang tak ku temui pada orang sebelumnya.

Bukankah bersatu dalam perbedaan merupakan hal yang indah? Apakah kita harus sama lalu bisa bahagia? Apa kita tak pantas bahagia? Apa pada akhirnya kita memang tak bisa bersatu? Tidak adakah jalan lain? Padahal kita rukun satu sama lain.

Tidak membenarkan ajaran masing-masing. Tidak menista. Kita saling mencintai. Kamu mas-mas yang bobotnya jauh dibawah aku, yang sabarnya seluas samudera, dan kebaikannya menyerupai malaikat. Disinilah terus bersamaku, dalam perbedaan yang perlahan mematikan kita dalam luka yang tak mampu dijelaskan.