Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentunya komunikasi tidak dapat dipisahkan. Dengan komunikasi kita dapat merefleksikan arti dan simbol dari interaksi setiap individu. Dalam komunikasi juga, tentunya terdapat dua jenis komunikasi yaitu Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal. Komunikasi verbal berarti komunikasi yang melibatkan simbol-simbol baik secara lisan ataupun lisan. Pada komunikasi verbal, bahasa memiliki kaitan yang sangat erat oleh setiap masing-masing individu. Penggunaan bahasa dapat memilki makna yang berbeda-beda dikarenakan bahasa memiliki sifat dinamis dan ambigu. Dinamis disini berarti bahasa tidak terpaku dengan satu arti atau makna saja, dapat diubah dan tidak selalu berkaitan dengan objek yang dipresentasikannya, sedangkan ambigu berarti memiliki berbagai macam pemahaman.
Jika di telaah, bahasa dan budaya merupakan hal yang saling berkaitan, karena komunikasi juga dapat membentuk dan mereproduksi kebudayaan. Pada proses komunikasi disini, antara bahasa dengan budaya dapat merefleksikan nilai dan juga perspektif dalam kebudayaan. Bisa di representasikan, jika di Asia ( Indonesia ) kebanyakan menggunakan bahasa yang lebih spesifik untuk menjelaskan sebuah situasi dan hubungan kekerabatan. Berbeda dengan Negara-negara barat, mereka cenderung menggunakan kosa kata yang lebih sedikit dalam menjelaskan hubungan kekerabatan, sehingga dianggap tidak mementingkan kekerabatan seperti di Asia. Selain itu, bahasa juga dapat merubah persepsi kita terhadap suatu implementasi yang berkaitan dengan sudut pandang individu terhadap budaya. Disamping hal tersebut, makna pada bahasa juga bersifat subjektif yang artinya setiap makna kata dalam bahasa tidak pernah mutlak. Pada proses menciptakan makna disini bersifat simbolis kemudian ketika kita berinteraksi dengan orang lain maka makna pun tercipta sehingga kita mengandalkan pada makna kata serta objek yang lainnya. Jadi, makna subjektifitas disini berarti setiap kata dapat menentukan arti atau maksud dari tiap individu.
Di lain sisi, Penggunaan bahasa pun juga dipandu oleh aturan, hal tersebut terjadi karena komunikasi verbal merupakan hasil dari kesepakatan yang tidak tertulis. Secara literal, komunikasi verbal memiliki aturan yang mengatur seperti layaknya bagaimana cara pengucapan dan struktur kalimatnya. Dalam komunikasi Interpersonal atau antar pribadi, penggunaan tanda baca merupakan siklus komunikasi yang dapat membentuk sebuah makna yang berarti kapan sebuah interaksi dapat diawal dan juga diakhiri, dengan begitu kita dapat menentukan kapan komunikasi itu dimulai sehingga tidak dapat menimbulkan masalah ataupun konflik yang terjadi jika tidak adanya siklus tersebut. Dengan begitu, kita lebih mudah memahami pesan yang dimaksud, bagaimana kita menanggapi sebuah percakapan yang dimulai sampai akhir komunikasi yang terjalin.
Di kehidupan sosial ini kita tidak hanya bereaksi terhadap lingkungan saja tetapi juga harus diikuti dengan berbagai implementasi di dunia yang penuh ide dan makna. Untuk itu, dalam komunikasi verbal juga mempengaruhi sudut pandang setiap individu yaitu kemampuan simbolis dalam penggunaan bahasa. Dalam penggunaan bahasa disini dapat memebentuk definisi dari berbagai macam persepsi sehingga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal antar setiap masing -masing individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Penggunaan bahasa dalam komunikasi interpersonal tidak hanya berperan sebagai menginterpresentasikan sesuatu tetapi memiliki banyak peran dalam kehidupan seperti dengan bahasa kita dapat membentuk stereotype karakteristik tiap individu, dapat membuat kita berpikir diluar situasi yang terjadi, dapat membantu perkembangan diri seperti halnya berpikir hipotesis, mengingat, membentuk gambaran yang ideal dan mengetahui hal apa saja yang harus dipahami jikalau ingin menyampaikan sebuah gagasan. Jadi, pada dasarnya bahasa dalam komunikasi verbal memiliki peran yang cukup beragam dan mampu merefleksikan diri sendiri, sebagaimana kesadaran masing-masing individu mengontrol komunikasi serta membantu mengelola kedekatan.
Pada dasarnya tiap individu memiliki penggunaan dialek bahasa yang berbeda-beda mengingat komunikasi memiliki pemahaman yang berbeda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial sehingga antar kelompok sosial memiliki cara berkomunikasi yang berbeda pula. Bagaimana lingkungan sosial tersebut membawa persepsi dan stereotype yang banyak direpresentasikan terhadap suatu kelompok sosial disana. Mungkin bagi lingkungan A bersifat poitif tetapi bagi lingkungan B dapat bersifat negatif. Jadi, makna bahasa dapat bergantung dari persepsi tiap-tiap lingkungan sosial. Hal tersebut juga berpengaruh pada Gender, antara laki-laki dan perempuan memiliki sifat dan tipe yang berbeda. Pada laki-laki mereka memiliki siifat dan gaya bahasa yang kompetitif sedangkan pada perempuan mereka lebih mengutamakan menggunakan perasaan sehingga adanya kejujuran dan keterbukaan. Hal tersebut menjadi ciri bahwa bahasa juga mampu mengubah komunikasi antar gender. Selain itu, adanya perbedaan bahasa antar laki – laki dan perempuan dapat juga timbulnya kesalahpahaman antar keduanya, disini berarti makna dari ucapan bahasa yang di ucapkan memiliki makna tersendiri yang berbeda sehingga dapat menimbulkan konflik jika tidak di ungkapkan secara spesifik. Jadi, pada dasarnya antara laki – laki dengan perempuan memiliki penggunaan bahasa, persepsi, dan sifat yang sangat berbeda, itulah yang dimaksud dengan kesalahpahaman berbahasa pada gender.
Untuk dapat merefleksikan diri sendiri dengan baik alangkah lebih baik jika kita meningkatkan komunikasi verbal agar mampu menciptakan kedekatan atau kelekatan dan mencegah timbulnya konflik atau masalah, yaitu dengan terlibat dalam gagasan atau sudut pandang ganda, kita juga harus mampu mengakui adanya perasaan dan pikiran tiap – tiap individu yang berbeda – beda, selalu menghargai pikiran yang berbeda dengan persepsi kita dan juga menghargai perasaan orang lain serta penggunaan bahasa yang kita pilih dalam berinteraksi terhadap individu haruslah jelas dan akurat agar feedback yang didapat akan baik pula sehingga kita juga akan paham arti dan makna yang di maksudkan pada individu tersebut.
Jadi, pada dasarnya, komunikasi verbal memiliki peran yang sangat penting dikarenakan mampu mengubah sudut pandang orang lain, merefleksikan diri sendiri, membentuk stereotype masing-masing individu, dsb. Secara garis besar, komunikasi verbal juga memiliki peran besar dalam komunikasi interpersonal sehingga penggunaan bahasa dapat lebih baik dan menimbulkan kedekatan antar individu. Komunikasi verbal yang baik sangat penting di kehidupan sosial karena tiap-tiap orang memiliki perspektif dan pemahaman yang berbeda, jika di abaikan akan menimbulkan kesalahpahaman hingga konflik sehingga hubungan yang terjalin akan terjadinya kerenggangan. Karena komunikasi verbal sangat erat kaitannya dengan bahasa maka kita juga perlu mengelola dan melatih menggunakan bahasa yang baik, jelas dan akurat.  Pada intinya, komunikasi verbal memiliki peran dan pengaruh yang penting dalam kehidupan sosial, pasalnya jika tidak terjalinnya komunikasi verbal maka kita akan sulit merepresentasikan arti dan maksud masing-masing individu dalam berinteraksi. Sehingga, proses komunikasi yang terjalin akan mudah kita terima dan kita pahami. Untuk itu, guna terciptanya komunikasi yang baik penting adanya jika kita mampu dengan baik memahami penggunaan bahasa dalam komunikasi verbal.
Referensi:
Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”