Pentingnya Sebuah Tulisan Naskah dalam Proses Pembuatan Konten

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin memadai, karena ini juga dunia berhasil menelurkan banyak content creator  baru. Entah dalam bentuk tulisan, gambar, audio, bahkan video. Namun, dari sekian banyak konten yang telah dibuat oleh para content creator sebenarnya ada satu tahap yang sangat penting dalam pembuatan konten, yaitu berupa tulisan. Bukan hanya konten dalam bentuk artikel atau tulisan utuh saja yang membutuhkan peranan menulis, tapi konten dalam bentuk lain juga membutuhkannya.

Mungkin konten berbentuk tulisan utuh seperti artikel lebih terlihat peranan menulisnya. Nyatanya memang tidak semua orang bisa menulis dengan baik yang diikuti dengan ejaan yang sudah disempurnakan, atau bahkan menggunakan bahasa yang tepat. Namun begitu, untuk membuat sebuah konten dalam bentuk apapun tetap membutuhkan tulisan.

Kebanyakan orang mungkin menyatakan bahwa pembuatan konten mereka adalah spontan adanya. Tapi apakah yakin konten itu murni spontan? Dan apakah hasil yang spontan itu memiliki nilai yang positif? Karena dalam pembuatan sebuah konten, walaupun tidak membutuhkan tulisan utuh layaknya sebuah artikel, tapi pembuatan konten membutuhkan konsep. Di mana konsep ini biasanya dituangkan terlebih dahulu melalui tulisan, mungkin juga hanya berupa coretan-coretan yang ketika konten tersebut telah menjadi utuh maka coretan tersebut pun kerap kali dilupakan.

Padahal sebenarnya coretan tersebut adalah awal mula berkembangnya ide kita yang akan dituangkan dalam sebuah konten. Dari tulisan itu juga yang membantu kita untuk mematangkan konsep konten yang akan kita buat agar nantinya konten tersebut dapat bermanfaat bagi penikmat konten. Dengan demikian konten yang kita buat pun memiliki nilai yang lebih tinggi.

Jangan takut untuk membuat konsep konten kamu menjadi lebih matang dengan sebuah perencanaan seperti tulisan. Takut akan dijatuhkan karena konten yang tidak spontan hanya karena membuat konsep ataupun catatan kecil melalui tulisan sebagai contekan seringkali menjadikan seseorang ragu untuk membuat konten positif. Padahal sebuah konten positif yang bisa memberikan nilai lebih kepada penikmatnya tidak dinilai melalui faktor spontanitas, melainkan dari isi konten tersebut apakah cukup realistis dan memiliki nilai – nilai positif di dalamnya.

Spontanitas tidak menjamin konten yang kita buat bisa memberikan nilai positif yang lebih, tapi sebuah konten yang juga mengandung faktor spontanitas bisa memberikan kesan lebih realistis. Karena sesuatu yang terjadi spontan dan terekam oleh kamera ataupun mikrofon akan memberikan kesan tidak mengada-ada.

Karenanya tulisan tetap menjadi hal yang penting dalam pembuatan sebuah konten dan tentunya akan lebih baik jika mengandung faktor spontanitas yang positif. Dengan demikian konten yang kita buat pun akan memiliki nilai lebih dan menjadi lebih realistis.