Pentingnya Menerapkan Konsep Work-life Balance

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari yang harus dijaga

Di dunia ini, bekerja merupakan aspek penting yang dapat menunjang kesejahteraan hidup seseorang. Dengan bekerja, seseorang akan mendapatkan penghasilan yang nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, keluarga hingga orang terdekatnya. Pekerjaan juga dianggap dapat membuat seseorang menjadi mandiri, mampu mengandalkan diri sendiri, atau menjadi seseorang yang dapat diandalkan oleh orang lain. Dengan memiliki pekerjaan yang baik, orang dapat memiliki identitas diri dan kehidupan yang layak. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari di luar jam kerja, manusia juga harus memenuhi kebutuhan sosialnya, yaitu kebutuhan akan kasih sayang, terutama dari orang-orang terdekatnya. Misalnya, mendapatkan atau memperhatikan anggota keluarga, menghabiskan waktu bersama, atau bahkan hanya sekedar mengobrol dan bertukar cerita. Dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan, atau yang biasa disebut Work-life Balance akan selalu memiliki hubungan dan akan berdampak antar satu dengan yang lain. Penting bagi seseorang, terutama orang yang bekerja, untuk dapat menyeimbangkan kedua aspek tersebut

Advertisement

Dalam proses balancing atau penyeimbangan, keterampilan komunikasi sangat dibutuhkan terutama saat kita bekerja dengan tim. Dalam wawancara saya dengan Pak Dani Herachmady selaku Kepala Tim Manajemen Intern Bank Indonesia, beliau menyatakan bahwa perkataan adalah jaminan kualitas seseorang. Hal ini secara tidak langsung berarti bahwa kemampuan dan keterampilan komunikasi, baik itu komunikasi formal maupun informal, dapat menjaga hubungan antara rekan kerja dan orang lain yang memudahkan kita untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan tingkat sosial apa pun. Keterkaitan Work-life Balance ini tentunya memiliki pengaruh yang signifikan dalam mencapai tujuan suatu perusahaan atau organisasi. Komunikasi yang baik memudahkan sumber daya manusia atau tenaga kerja untuk saling memahami cara bekerja sama dan menghindari masalah atau konflik yang mungkin muncul. Sebaliknya, komunikasi yang buruk tentunya dapat menimbulkan masalah baik dari aspek pekerjaan maupun aspek kehidupan sehari-hari. Dalam kerjasama tim, faktor pendidikan, lingkungan, hingga subjektivitas masing-masing individu merupakan aspek penting yang membentuk keterampilan komunikasi. Tidak dapat dipungkiri, permasalahan yang muncul dari salah satu aspek tersebut akan mempengaruhi keseluruhan aspek tersebut. Misalnya, seorang pekerja yang memiliki masalah yang belum terselesaikan dengan anggota keluarganya di rumah mungkin saja dapat kehilangan fokus untuk bekerja di kantor. Lingkup kantor yang tidak luput dari kerjasama tim tentunya juga akan terpengaruh karena salah satu anggotanya bermasalah. Di sisi lain, kesalahpahaman yang bisa terjadi dengan rekan kerja dikarenakan adanya distraksi informasi juga bisa mengganggu mood seseorang, yang bisa saja terbawa hingga ke rumah. Saling berhubungan, bukan?

Bapak Dani Herachmady juga menyampaikan bahwa dalam bekerjasama dalam sebuah teamwork, setiap anggota harus mampu menjaga kualitas komunikasi interpersonal antara satu sama lain. Kualitas komunikasi interpersonal yang dimaksud meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Seseorang dengan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik dapat meningkatkan kualitas hubungan personal antar rekan kerja sehingga memudahkan anggota tim dalam mencapai tujuan bersama karena dalam kerjasama tim, kesepakatan diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan penting. Masalah atau kesepakatan yang melibatkan banyak sumber daya manusia ini menyebabkan banyak perspektif yang berbeda bertemu. Maka dari itu, diskusi dengan keterampilan komunikasi yang baik adalah satu-satunya cara untuk menemukan keputusan terbaik atau mengintegrasikan perspektif yang berbeda sehingga ide yang berbeda dapat diterima dengan baik.

Advertisement

Setiap perusahaan tentu menginginkan tenaga kerja yang tekun, antusias, fokus, dan bersemangat dalam melakukan pekerjaannya untuk mencapai tujuan. Namun, fokus pada pekerjaan secara berlebihan hanya akan berdampak negatif pada kehidupan seseorang. Dalam wawancara ini, terdapat juga informan kedua yaitu Ibu Widyaningsih selaku System Implementator PT Praweda Ciptakarsa Informatika Soedarpo Group turut menyampaikan bahwa kehidupan seseorang bukan hanya untuk bekerja. Setiap manusia memiliki keluarga, teman, hobi, kesehatan bahkan hewan peliharaan yang perlu diperhatikan. Dengan fokus yang berlebihan pada pekerjaan, kita mungkin mengabaikan orang-orang di sekitar kita seperti ayah, ibu, pasangan, atau bahkan teman, dan ini tidak dapat dibenarkan. Di sisi lain, lalai dalam pekerjaan dan mengabaikan anggota tim lain atau rekan kerja hanya akan memperburuk karir seseorang dan memperlambat pencapaian tujuan tim. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap karyawan untuk menjaga keseimbangan antara hubungan Work-life.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini