Pentingnya Mempunyai Rasa Self-Love


“Ingat! Mencintai diri sendiri itu bukan suatu hal egois yang buruk, tetapi hal yang harus dilakukan semua individu sebagai rasa menghargai diri kita sendiri tanpa harus berharap dari oranglain.”

Advertisement

Masih banyak dari kita yang belum mengerti apa pentingnya Self-love atau mencintai diri sendiri. Padahal mencintai diri sendiri adalah sebuah kunci no 1 untuk kita memulai segala hal, dan dengan mencintai diri sendiri kita juga dapat mengetahui kemampuan yang ada di dalam diri kita dalam konteks apapun itu. Karena tidak ada satupun orang yang akan lebih mengerti atau dapat lebih mencintai diri kita selain diri kita sendiri.

Menurut filsuf Yunani Aristoteles, Di dalam salah satu buku Aristoteles pernah membahas mengenai konsep self-love (mencintai diri sendiri). Menurutnya self-love itu adalah bentuk keegoisan yang digunakan untuk kebaikan atau hal yang dapat membawa manusia untuk menemukan kebahagiaan pada dirinya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa dengan mencintai diri sendiri dapat membuat kebahagiaan seseorang.

Bentuk self-love sendiri merupakan salah satu cara dalam menjaga kesehatan mental. Apalagi disaat pandemi seperti ini, bukan hanya raga saja yang perlu dijaga, kesehatan mental pun perlu. Dengan banyaknya faktor yang terjadi saat ini menimbulkan banyak tekanan bagi para masyarakat dan membuat culture shock bagi kita semua. Hal tersebut mungkin dianggap sepele bagi beberapa orang, tetapi tidak sedikit pula yang merasa hal tersebut dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Kita dapat mengantisipasi hal tersebut dengan mendatangi kepada ahlinya seperti psikiater.

Advertisement

Self-love ini juga termasuk dalam indikator Konsep Diri yang berarti proses dalam berkembangnya kehidupan kita. Saat kita masih bayi, kita belum memiliki batasan ego (ego boundaries) yang mempunyai arti sebagai kemampuan manusia untuk mengidentifikasi batas ego (kepribadian) mengenai bentuk siapa dirinya dan siapa yang bukan bentuk dirinya (Chondorow, 1989).

 

Advertisement

5 Langkah awal yang dapat dilakukan untuk self-love


  • Memaafkan diri sendiri

Kehidupan yang keras terkadang membuat kita terlalu banyak menuntut dari diri kita sendiri dan banyak menyalahkan diri sendiri karena kegagalan yang telah dialami. Kita perlu belajar untuk memaafkan diri sendiri, dan menyadari bahwa manusia memang tidak luput dari kesalahan.

Dengan begitu pun kita dapat mengubah cara pandang kita dengan hal-hal baru yang lebih positif, dan membuat kita menjalani proses ini dengan lebih baik.


  • Merawat tubuh

Dengan melakukan kegiatan seperti berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga kualitas tubuh pun termasuk bentuk dari self-love. Hal tersebut adalah bentuk dari menghargai tubuh kita yang telah melakukan banyak hal dengan menjaganya dan membuatnya lebih baik.


  • Berpikiran positif

Mempunyai pikiran yang jernih dan positif untuk memulai kegiatan di pagi hari dapat mengurangi rasa stress di tubuh kita. Aura positif kita pun bisa ditularkan kepada orang lain yang ada di sekitar kita. Dengan pikiran yang jernih pun kita dapat mengerjakan pekerjaan kita dengan lebih baik pastinya dan dapat menghadapi segala situasi dengan keputusan yang tepat.


  • Lebih mindfulness kepada diri sendiri

Mindfulness sendiri adalah keadaan di mana kita lebih berfokus pada kondisi kita sekarang, daripada untuk memikirkan masa depan atau masa yang sudah lampau. Kita lebih terfokus pada apa yang kita inginkan, pikirkan, dan rasakan saat ini.


  • Memberi waktu luang untuk diri sendiri

Menyendiri atau yang biasa kita sebut dengan ‘Me Time’ adalah sebuah cara untuk menenangkan pikiran dan mendalami apa yang sedang dirasakan oleh tubuh kita ini. Berkomunikasi dengan diri kita sendiri juga penting untuk dilakukan untuk membuat kita lebih mengerti diri kita sendiri dan menghargai setiap hal yang telah dicapai oleh diri kita ini.

Berbicara tentang self-love, remaja di Indonesia masih banyak sekali yang tidak peduli akan dirinya sendiri. Terlihat bagaimana banyaknya remaja yang menjadikan seorang tokoh publik terkemuka untuk menjadi tolak ukurnya. Seperti dari penampilan yang sering kali menjadi tolak ukur para remaja sekarang ini.

Ada hal positif dan hal negatif yang didapat apabila remaja terlalu mengikuti penampilan sang idolanya. Hal negatif yang di dapati remaja adalah tidak percaya diri akan penampilan yang seharusnya ada pada dirinya sendiri, tubuh yang di ciptakan oleh tuhan dengan sempurna akan sia-sia bila ia tidak menyukai dirinya sendiri. Padahal kecantikan atau ketampanan seseorang itu bermacam-macam, dan itulah yang dapat menimbulkan rasa depresi bagi remaja. Dan hal positif yang dapat diperoleh adalah menjadikan sang idola sebagai acuan untuk remaja berpenampilan lebih baik dari sebelumnya.

Self-Love bagi remaja juga memiliki dampak positif dan dampak negatifnya loh!

Dampak positif yang di dapatkan adalah:


  • Menemukan jati diri

Seperti langkah langkah di atas, Self-love akan membuat seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum ia temukan. Dikarenakan dalam proses Self-Love selalu berfikir untuk positif bagi diri sendiri dan itu akan mengakibatkan munculnya kepercayaan diri seseorang.


  • Menemukan visi dalam hidup

Dengan waktu yang di gunakan dengan baik oleh diri sendiri, akan menimbulkan gagasan gagasan atau ide yang muncul akan dirinya sendiri tentang bagaimana ia melanjutkan hidupnya di masa depan.


  • Tubuh akan lebih sehat

Dengan memaafkan diri sendiri atas segala masa lalu yang dilalui dengan begitu keras akan menjadikan tubuh lebih sehat secara mental, dalam hal psikispun lebih sehat dan akan menimbulkan perasaan bahagia.


  • Lebih mandiri

Dengan selalu melakukan me time atau melakukan sesuatu dengan diri sendiri akan menjadikan pribadi yang lebih mandiri dan tidak mudah bergantung pada orang lain dalam melakukan sesuatu hal.


  • Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan

Dengan mensyukuri atas apapun yang di berikan Tuhan kepada kita, akan timbul rasa sisi religius pada diri kita. Dengan begitu, kita akan lebih dekat kepada sang pencipta.

Dampak negatif:


  1. Lebih Egois

Dengan selalu mengutamakan diri sendiri dalam mengambil keputusan, akan mengakibatkan timbul rasa egois pada diri sendiri. Dan tidak mempedulikan orang lain.

       2. Timbul Keras Kepala

Selalu memperhatikan diri sendiripun sangat berbahaya dan akan timbul keras kepala serta tidak akan menghargai pendapat orang lain dikarenakan sudah terlalu sering memutuskan sesuatu hal dengan sendiri.

Demikian beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memulai menyayangi diri kalian sendiri. Self-love sendiri memang bukan hal yang mudah bagi sekian banyak orang, untuk memaafkan dan menghargai diri sendiri cukup memerlukan waktu yang panjang. Tetapi dengan menyayangi diri sendiri termasuk pembelajaran sebelum kita menyayangi orang lain loh! Karena kalau kita aja belum bisa sayang dengan diri kita sendiri, bagaimana kita bisa menyayangi orang lain.

 

Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.

Aristoteles. (2009). The ethics of Aristotles illustrated with essays and notes by Alex. Grant. John W. Parker and son.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini