Saat beranjak dewasa, anak muda secara aktif mencari identitasnya sendiri dengan berinteraksi dengan teman sebayanya di dunia nyata dan dunia maya. Kepribadian dan kepercayaan diri setiap orang merupakan indikator penting keberhasilan yang terkait dengan aktivitas mereka. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa dipungkiri, setiap orang memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda-beda, tidak hanya dipengaruhi oleh proses pendewasaan itu sendiri, tetapi juga oleh faktor-faktor lain.
Intinya, setiap orang diciptakan dengan semacam kepercayaan diri, tetapi keyakinan setiap orang berbeda dari orang ke orang. Beberapa orang memiliki harga diri yang rendah dan beberapa orang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sehingga perilaku keduanya sangat berbeda. Tidak semua orang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan beberapa orang masih kurang percaya diri. Dalam kehidupan sehari-hari, termasuk interaksi dengan lingkungan, kepercayaan diri sangatlah penting. Kebanyakan orang berpikir bahwa kepercayaan diri tidak mungkin dipelajari. Mereka percaya bahwa kepercayaan diri adalah takdir, sehingga mereka malas mencoba mengembangkan dan melatih rasa percaya diri mereka.
Padahal, rasa percaya diri bisa dipupuk dan dipelajari. Memupuk kepercayaan diri sangatlah penting. Cukup membangun kepercayaan diri pada satu aspek kehidupan, dan kemudian menyebar ke semua aspek kehidupan kita. Terkadang, kepercayaan diri akan meningkat secara bertahap, mengarah pada kesombongan. Orang dengan harga diri rendah biasanya berpura-pura memiliki harga diri yang tinggi. Semakin buruk perasaan Anda, rasa percaya diri yang salah akan muncul. Minimnya kearifan sosial membuatnya menjadi pria yang sombong. (Perdana Menteri, 2019)
Carl Rogers percaya bahwa kata diri yang terkandung dalam psikologi memiliki dua arti, yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap diri sendiri dan keseluruhan psikologis untuk mengendalikan perilaku dan pengaturan diri. Diri adalah faktor dasar dalam pembentukan kepribadian dan penentu perilaku, dan penentu perilaku mencakup semua keyakinan, sikap, perasaan, dan cita-cita, terlepas dari apakah individu tersebut sadar atau tidak.
Simond menunjukkan dalam bukunya "Self and Self" bahwa diri adalah respons orang terhadap diri sendiri. Diri mencakup empat aspek: cara orang mengamati diri mereka sendiri, cara orang berpikir tentang diri mereka sendiri, cara orang menilai diri sendiri, dan cara orang mencoba meningkatkan dan membela diri.
Percaya diri mengacu pada sikap percaya diri terhadap kemampuan seseorang, oleh karena itu percaya diri merupakan kondisi mental atau psikologis yang memungkinkan seseorang untuk melakukan tindakan. Orang yang tidak percaya diri cenderung memiliki konsep diri yang negatif karena kurang percaya diri dengan kemampuannya sendiri, sehingga jika tidak percaya diri cenderung akan menutup diri. (Fakhiroh & Hidayatullah, 2018)
Masa remaja merupakan tahapan ketika minat masyarakat terhadap hal-hal baru mencapai puncaknya. Ada periode negatif dalam masa pubertas, yaitu masa pubertas adalah masa anti-kehidupan. Salah satu ciri masa negatif masa remaja adalah kurang percaya diri (kurang percaya diri). Menurut Peter Lauster, percaya diri adalah sikap atau keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri, sehingga perilakunya tidak terlalu cemas, ia dapat melakukan apapun yang ia inginkan dan bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, dan ketika berinteraksi dengan orang lain Antusias dan sopan kepada orang lain. Orang, akan mendorong prestasi dan mengenali kekuatan dan kelemahan mereka sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang percaya diri tidak egois (toleran), tidak membutuhkan dorongan dari orang lain, dan optimis serta bahagia. Menurut Lauster (dalam Ghufron, 2014: 35), terlalu percaya diri bukanlah ciri yang positif. Biasanya hal ini akan membuat orang kurang berhati-hati dan akan melakukan apa yang mereka inginkan. Perilaku ini dapat menimbulkan konflik dengan orang lain (Azizan, 2016).
Prinsip Kepercayaan diri
Kepercayaan diri memiliki beberapa prinsip penting yang harus diketahui yang dapat menimbulkan rasa kepercayaan diri, diantaranya sebagai berikut:
Kembangkan sikap positif dalam diri, yang dapat membawa kepada kesuksesan. Ini berarti harus menyingkirkan semua mentalitas negatif. Karena sikap negatif tersebut sangat berpengaruh dalam memicu kegagalan. Tidak peduli kemampuan seperti apa yang orang miliki untuk mendapatkan kesempatan yang berarti seperti ini, mereka harus segera mengambilnya, tanpa keraguan. Alhasil, saat sukses datang, otomatis rasa percaya diri Anda akan meningkat.
Rencanakan tujuan hidup dengan bijak. Gunakan kemampuan diri sendiri untuk menyesuaikan tujuan yang ingin dicapai, tetapi jangan melebihi potensi yang dimiliki. Ini dapat dimulai dengan berpartisipasi dalam aktivitas yang kemungkinan besar akan berhasil. Penelitian psikologis telah membuktikan bahwa sebagian besar krisis kepercayaan diri disebabkan oleh kegagalan, yang memicu mereka untuk berpikir bahwa mereka akan gagal selamanya dan tidak dapat bangkit. Asumsi yang terlalu dini ini sangat tidak tepat dan harus diubah dengan mengubah sudut pandangnya sendiri, yaitu sekali gagal tidak berarti gagal selamanya, baru mengubah sudut pandangnya.
Pelajari cara bergaul yang baik dengan orang lain. Karena dapat meningkatkan rasa percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain. Jadilah orang yang suka menolong, selalu siap memberikan perasaan cinta dan kehangatan. Tebarkan senyum dan kebahagiaan kepada lingkungan karena dapat membawa kesan positif bagi orang lain.
Karakteristik kepercayaan diri alami dapat memiliki kemampuan seperti komunikasi, ketegasan, penampilan diri, dan pengendalian perasaan. Karakteristik kepercayaan diri batin membuat orang merasa bahwa kepribadiannya dalam keadaan baik. Keyakinan batin dapat dilihat dari kemampuan yaitu cinta diri, pemahaman diri, tujuan positif, dan pemikiran positif. Selain itu, kepercayaan diri memiliki beberapa aspek yang diungkap oleh Lauster yaitu kemampuan individual, interaksi social, dan konsep diri.
Kepercayaan diri seseorang adalah harapan sukses yang tinggi. Beberapa alasan mengapa kepercayaan diri itu penting adalah sebagai berikut:
- Percaya diri membangkitkan emosi yang positif.
– Percaya diri memfasilitasi konsentrasi.
– Mempengaruhi tujuan dan meningkatkan upaya.
– Mempengaruhi kinerja.
Jadi makna percaya diri yang sebenarnya adalah sikap percaya dan meyakini pada kemampuan diri sendiri agar dapat membantu seseorang mentransformasikan pandangannya terhadap diri sendiri menjadi sikap yang positif dan realistis, sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
Dengan adanya rasa percaya diri, maka rasa percaya diri akan muncul dari kemampuan seseorang dan tidak akan malu menunjukkan jati dirinya saat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, di zaman modern ini membuat interaksi sosial menjadi lebih mudah. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya harga diri masyarakat yang mudah terpengaruh oleh hal-hal yang belum tentu benar. Namun karena rasa percaya diri yang tinggi, hal-hal seperti ini tidak akan mempengaruhi pemikiran, karena individu yang percaya diri mempunyai pemikiran yang tegas dan realistis. Percaya diri dapat memperoleh banyak manfaat dalam segala aspek kehidupan, menjadikan kepercayaan diri sebagai hal utama yang harus dimiliki setiap orang.
Julia T. Wood. 2013, komunikasi interpersonal : interaksi keseharian edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”