Penggunaan Bahan Kimia di Perhotelan

Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam cairan pembersih adalah 2-Butoxyethanol

Hotel merupakan bangunan megah yang memiliki beberapa kamar dan juga ruangan. Di dalam hotel terdapat beberapa departemen. Salah satunya departemen housekeeping. Departemen Housekeeping merupakan salah satu departemen yang ada di hotel, bertugas untuk melengkapi perlengkapan yang ada di hotel, menjaga kebersihan, kerapihan kamar, maupun ruangan suatu hotel dan yang melakukan semua itu dinamakan housekeeper.

Advertisement

Dalam kegiatan pembersihan seorang housekeeper seringkali harus menggunakan bahan zat kimia guna membersihkan noda membandel yang ada di kaca, lantai, kain, dan yang lainnya. Zat kimia tersebut cukup berbahaya apabila terkena kulit. Dalam penggunaannya terkadang housekeeper melakukan kesalahan sehingga terjadi kecelakaan kerja.

Departemen housekeeping dalam melaksanakan tugasnya banyak berhadapan langsung dengan bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan lantai, jendela, dan lain-lain yang ada di hotel. Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam cairan pembersih adalah 2-Butoxyethanol yang merupakan bahan yang terkandung dalam cairan pembersih multifungsi, seperti perangkat dapur dan jendela.

Menurut Environmental Protection Agency (EPA) di AmerikaSerikat, bahan ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan saat terhirup. Dalam konsentrasi tinggi, 2-Butoxyethanol juga bisa mengakibatkan narcosis (penurunan fungsi sistem saraf pusat), serta kerusakan pada liver dan ginjal. Efeknya bisa lebih berbahaya jika digunakan di dalam ruangan kecil dan tertutup. Bahan kimia lain yang terdapat dalam cairan pembersih, yaitu karsinogen.

Advertisement

Kandungan karsinogen yang dapat berisiko terkena kanker. Selain itu, kandungan endokrin yang dapat ditemukan dalam deterjen dan obat pembasmi kuman, bisa mengganggu hormon tubuh sehingga zat tersebut dapat mengakibatkan keguguran untuk ibu hamil. Kemudian terdapat juga zat kimia yang biasa digunakan oleh housekeeper dalam membersihkan kaca, yaitu glass cleaner. Glass cleaner adalah pembersih kaca yang mengandung bahan surfaktan an-ionik yang mampu membersihkan kotoran, noda minyak, bekas asap, dan noda-noda lain yang menempel pada kaca.

Banyaknya risiko yang dihadapi oleh housekeeper ketika bekerja, yaitu bahaya kimiawi, sudah seharusnya hotel menggunakan bahan yang lebih aman dan juga ramah lingkungan. Saat ini sudah banyak hotel yang menggunakan produk pembersih yang bebas dari bahan kimia berbahaya. Hotel-hotel yang ramah lingkungan ini tergabung dalam Leadership in Energy and Environmental Design (LEED).

Advertisement

Dari permasalahan di atas, ada sebuah metode untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja di dunia perhotelan yaitu :

  1. Perlunya penambahan wawasan bagi pekerja (Pekerja tetap, magang atau training) mengenai bahan kimia yang digunakan hotel dalam keperluan pekerjaan, baik secara pemberian materi maupun praktek secara langsung.
  2. Diadakannya pelatihan secara simulasi langsung mengenai penanggulangan jika terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh bahan kimia yang digunakan.
  3. Dilakukan pengecekan dalam hal penyimpanan terhadap bahan kimia yang telah digunakan di tiap harinya.
  4. Dilakukannya pengecekan secara berkala setiap minggu terhadap bahan-bahan kimia sebagai evaluasi data terhadap penggunaan bahan kimia.
  5. Menjadi point penting dalam evaluasi pada saat rapat tiap minggu.
  6. Pemenuhan fasilitas keselamatan kerja sebagai antisipasi kecelakaan jika sewaktu-waktu terjadi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini