Sustainable Development Goals (SDG) merupakan suatu bentuk agenda pembangunan dunia yang tujuannya untuk kesejahteraan manusia secara global. Agenda yang dimaksud terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang sudah diukur dan disepakati oleh 193 negara anggota termasuk Indonesia. Pada 17 tujuan SDG, dapat dikategorikan menjadi 4 pilar yaitu pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan, dan pilar pembangunan hukum dan tata kelola. Pembangunan lingkungan dapat dipahami sebagai langkah terpadu melestarikan keanekaragaman hayati di antaranya mulai dari penataan, kebijakan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian. Pada program pilar pembangunan lingkungan dapat dikatakan berhasil apabila pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan dapat berperan sebagai penyangga seluruh kehidupan. Pilar pembangunan lingkungan pada tujuan SDG meliputi program air bersih dan sanitasi layak, kota dan permukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, dan ekosistem daratan.
Dalam menunjang kelangsungan hidup manusia secara optimal dan menyeluruh, dapat dilihat melalui indikator kualitas lingkungan hidup yang maksimal. Indikator ini dapat digunakan dalam penunjang keselarasan tujuan SDGs. Pada tahun 2020, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Indonesia berada pada angka 70,27. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 3,72 poin dibandingkan tahun 2019. (Kementerian LHK, 2021). Hal ini berarti bahwa tujuan dari SDG dapat tercapai. Oleh sebab itu memiliki pengaruh yang positif terhadap lingkungan. Apabila indikator lingkungan dilihat per poin dari tujuan SDGs, masih terdapat beberapa tujuan yang belum tercapai. Misalnya pada program air bersih dan sanitasi layak, masyarakat masih tidak bisa mendapatkan air bersih yang layak. Di Jakarta, mereka dapat hidup dengan gaji UMR yang tinggi, namun lingkungan mereka tidak dapat menghasilkan air yang bersih. Hal ini disebabkan karena minimnya kesadaran masyarakat di wilayah tersebut untuk berpartisipasi menjaga lingkungan juga membuat nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup semakin rendah meskipun perekonomian terus meningkat. Di samping itu, banyaknya perindustrian di wilayah tersebut menjadikan kualitas air, kualitas udara, dan kualitas tutupan lahan semakin menurun. Limbah pabrik yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat mencemarkan lingkungan sekitar melalui cairan buangan, asap pabrik, dan sampah yang tidak dapat terurai oleh lingkungan. Adanya beberapa faktor tersebut seharusnya menjadikan masyarakat lebih serius memperhatikan dan mengupayakan hal apa saja yang harus dilakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan tempat tinggalnya. Salah satunya yaitu dilakukan penyempurnaan terkait pengembangan teknologi dalam pengelolaan lingkungan. Dengan demikian, tujuan SDGs di Indonesia dapat tercapai.
Adanya SDGs dapat berpengaruh terhadap lingkungan. Dalam mendukung upaya pencapaian tujuan SDGs secara menyeluruh, maka diperlukan campur tangan masyarakat dan pihak sekitar untuk dapat menjaga lingkungan dengan baik. Disamping itu, bauran pemerintah juga terus dilakukan dengan memunculan strategi-strategi lain guna terciptanya lingkungan yang bersih, dan sehat. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan baik
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”