Pengalaman Menjadi Seorang Guru yang Mengajar Tulus dari Hati

Menjadi seorang guru? Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang guru, apalagi bercita-cita menjadi seorang guru, karena sebagian orang beranggapan bahwa mengajar adalah sebuah profesi. Mengajar lebih baik daripada tidak bekerja, namun setelah menekuni dunia pendidikan dan memutuskan untuk menjadi seorang guru. Karier dari apa yang orang katakan sebenarnya bukan profesi seperti itu. Menjadi guru merupakan tanggung jawab besar bagi masa depan dan karakter seseorang serta proses pencarian jati dirinya. Seorang guru menjadi orang tua kedua. Seseorang yang merencanakan kegiatan pembelajaran, seseorang yang harus pandai berkomunikasi, berpikir ke depan, mengatur kelas, atau seseorang yang dapat melindungi. Satu orang yang membuat segala urusan mahasiswa berjalan lancar. Karakter dapat membawa kebahagiaan bagi anak didiknya dan menyebarkan keceriaan dalam proses pembelajaran.



Sebagai seorang guru yang harus dikagumi dan diikuti, penting untuk memiliki pendekatan yang lembut kepada siswa. Menurut Rudolf Dreikurs, guru perlu mengikuti beberapa langkah untuk mengembangkan sekolah ramah anak. Pertama-tama, sebagai guru yang tidak lagi bertindak sebagai ketua kelas atau mata pelajaran tetapi sebagai guru kelas dua atau topik, kecilkan volume suara Anda dan utamakan keramahan suara Anda.Ketiga, kurangi nada imperatif sebanyak mungkin. mungkin. mungkin dan diganti dengan ajakan keempat, hindari sebanyak mungkin penyebab stres Kelima, stresor diganti dengan memotivasi anak agar tidak ada paksaan tetapi dengan cara menciptakan rangsangan dan keenam, jauhi sikap guru yang ingin menguasai siswa karena lebih baik untuk mengontrol siswa. Yang terungkap bukanlah kata-kata celaan, melainkan kata-kata sang guru untuk memberikan keberanian dan kepercayaan diri kepada murid-muridnya.



Pengembangan aspek manusia ini dapat dimungkinkan apabila guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di dalam kelas dengan menerapkan model pembelajaran yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Berkat sekolah, siswa belajar untuk saling menghargai dan menghargai perbedaan di segala bidang, termasuk dengan teman, guru, dan masyarakat sekitar. Mahasiswa tidak cukup menerima perbedaan, tetapi lebih dari itu mencintai persatuan dalam perbedaan.



Cara guru memperhatikan siswa harus seimbang. Guru tidak berlebihan dalam memberikan reward dan punishment. Jangan pelit, tapi juga jangan mengkritik. Jangan segan dan curiga, tapi jangan juga selalu memberi peringatan. Sikap yang benar ini membangun sikap guru yang benar terhadap citra anak pintar dan anak nakal. Anak pintar dan nakal bisa menjadi ujian bagi guru. Anak pintar bisa membuat guru tampak terlena dan merasa puas.



Membesarkan anak pintar menjadi rendah hati memang tidak mudah. Sebaliknya, anak nakal bisa kehilangan kesabaran gurunya. Tidak jarang guru tidak bisa mengendalikan emosinya, tetapi menegur bahkan memukul anak. Jika guru menggunakan kekerasan untuk mendidik anak, maka makna pendidikan akan kehilangan esensinya. Nilai-nilai kemanusiaan pada anak-anak sedang terkikis. Efek ini akan menghasilkan siswa yang berpikiran lemah, emosi tidak stabil, kurang tekad dan inisiatif, dan yang memiliki citra diri yang buruk.



Pendidikan dan pengajaran adalah hadiah terbesar bagi anak-anak. Dan cara terbaik untuk mendidik anak adalah proses berdasarkan kasih sayang. Karena itu berarti guru menyadari bahwa dirinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai sakral dalam mendidik dan mendidik anak.



Apakah dia mau dan bisa menabur dan menanam cinta di hatinya untuk murid-muridnya? Benar ! Karena seseorang yang memutuskan untuk menjadi seorang guru harus memahami resiko yang akan dihadapinya sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi secara keseluruhan. Selamat Pahlawan Akademik karena telah menyebarkan cinta kepada semua siswa. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini