Anak rantau adalah seseorang yang merantau jauh dari asalnya untuk bekerja atau menimba ilmu. Banyak orang yang memilih merantau karena kesempatan kerja dan pendidikan yang lebih baik di luar kota atau bahkan luar negeri. Namun hidup di luar daerah asal kadang-kadang bisa memberikan tantangan dan kesulitan tersendiri seperti rasa rindu pada keluarga dan teman-teman, kesulitan beradaptasi dengan budaya baru dan masalah keuangan akibat biaya hidup yang lebih tinggi. Oleh karena itu seorang anak rantau harus memiliki ketahanan mental yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru agar bisa sukses dalam meraih impian dan menyelesaikan tantangan yang dihadapi.
Ada banyak kisah pilu anak rantau, tetapi salah satu kisah yang umum terjadi adalah ketika anak muda harus meninggalkan keluarga dan tanah kelahiran mereka untuk mencari pekerjaan atau pendidikan yang lebih baik di kota-kota besar. Manusia dilahirkan dengan kepentingan sosial universal. Mereka mulai pada masa bayi, yang berkembang melalui komunikasi antara anak-anak dan orang tua. Namun, kini mereka harus berjuan ke tempat yang jauh dari orang tua.
Seorang anak rantau biasanya tidak memiliki banyak uang atau dukungan sosial, dan mereka sering ditempatkan di lingkungan yang asing dan menantang. Mereka harus secara mandiri bertahan hidup dan terus bekerja keras tanpa banyak dukungan.
Dalam perjalanannya, seorang anak rantau mungkin mengalami kesulitan finansial, kesepian, dan rasa keterasingan. Mereka juga mungkin merasa terasingkan dari keluarga, teman, dan bahkan budaya mereka sendiri. Beberapa anak rantau bahkan mengalami diskriminasi dan pelecehan di lingkungan yang asing bagi mereka.
Kisah pilu anak rantau ini mendorong banyak orang untuk berpikir lebih banyak tentang perlunya memperbaiki lingkungan sosial, ekonomi, dan politik di daerah mereka sehingga orang tidak berdiam diri di kota-kota besar untuk mencari nafkah.
Anak rantau seringkali merasakan kesedihan, rasa kehilangan, dan kesepian karena harus meninggalkan keluarga dan teman-teman mereka untuk hidup di tempat baru. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesepian dan kesedihan anak rantau antara lain:
1. Kehilangan rasa nyaman dan keamanan: Anak rantau harus meninggalkan rumah dan lingkungan yang dikenal untuk hidup di tempat baru yang asing. sehingga muncul perasaan ketidaknyamanan dan ketidakamanan.
2. Rasa kerinduan pada keluarga dan teman-teman: Anak rantau biasanya terpisah dari keluarga dan teman-teman mereka untuk waktu yang lama, sehingga dapat muncul rasa kerinduan dan kehilangan.
3. Kesulitan beradaptasi: Anak rantau harus beradaptasi dengan lingkungan baru, yang dapat memakan waktu dan sulit.
4. Tidak terbiasa dengan budaya baru: Anak rantau mungkin tidak terbiasa dengan budaya baru di tempat mereka tinggal, yang dapat menambah kesulitan dalam beradaptasi.
5. Tidak mendapatkan dukungan yang cukup: Anak rantau mungkin tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga atau orang dewasa di sekitar mereka, yang dapat membuat mereka merasa terisolasi dan kesepian.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi kesepian anak rantau:
1. Menjalin hubungan dengan teman sebaya
Cari teman sebaya di tempat kerja, kampus, atau lingkungan sekitar. Menghabiskan waktu dengan teman-teman baru dapat membantu mengurangi kesepian, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperluas lingkaran sosial.
2. Bergabung dengan komunitas lokal
Cari komunitas atau organisasi lokal di kota tempat tinggal yang dapat berguna untuk si anak rantau. Misalnya, klub olahraga, klub bahasa, kelompok sosial, dll. Bergabung dengan komunitas lokal juga dapat membantu mengurangi kesepian dan memperkuat rasa kebersamaan.
3. Melakukan hobi atau aktivitas yang disukai
Melakukan hobi atau aktivitas yang disukai dapat membantu anak rantau mengurangi rasa kesepian. Misalnya, mengikuti kelas memasak, belajar musik, atau belajar seni. Aktivitas seperti itu dapat membantu anak rantau mengisi waktu luang dan mengembangkan keterampilan baru.
4. Menghubungi keluarga
Menghubungi keluarga tidak hanya bisa mengurangi kesepian, tetapi juga bisa meningkatkan koneksi dengan kerabat dan juga mengetahui kabar keluarga.
5. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental
Jika anak rantau merasa kesepian dan susah untuk mengatasinya sendiri, dapat melakukan konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental. Hal ini dapat membantu anak rantau meredakan kegelisahan dan memperoleh dukungan yang dibutuhkan. Sebagian besar anak rantau mungkin tidak terlalu berlebihan sampai harus konsultasi dengan professional kesehatan mental karena tidak sedikit pula anak rantau yang masih menikmati kehidupannya dengan baik dan berjalan dengan lancar.
Semua upaya yang dilakukan di atas dapat membantu anak rantau mengurangi atau menghilangkan kesepian dan mencapai penyesuaian yang lebih baik di lingkungan baru.
Namun di balik itu semua, menjadi anak rantau akan mendapat berbagai manfaat dan menjadi kelebihan anak rantau. Berikut ini adalah kelebihan menajadi anak rantau.
1) Pengalaman Hidup yang Luas
Anak rantau memiliki pengalaman hidup yang lebih luas karena mereka tinggal di daerah yang baru dan berbeda. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru budaya bahasa serta membangun relasi dengan orang-orang baru. Hal ini dapat membuka pandangan dan memperkaya pengetahuan mereka tentang dunia.
2) Mandiri
Anak rantau diharuskan untuk menjadi mandiri dalam menghadapi berbagai masalah yang mungkin terjadi seperti masalah keuangan atau kesehatan. Mereka belajar mengatur keuangan mencari penginapan memasak mencuci ataupun mengurus diri sendiri secara mandiri.
3) Menjadi lebih muda dan berenergi
Anak rantau biasanya relatif lebih muda dan energik karena mereka harus merantau jauh dari keluarga dan lebih sering bergaul dengan teman-teman sebaya. Hal ini dapat membantu mereka untuk mengembangkan variasi kegiatan sosial dan lebih aktif dalam berbagai jenis aktivitas.
4) Koneksi yang Beragam
Anak rantau memiliki jaringan relasi yang lebih luas dan beragam karena mereka bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan kelas sosial. Hal ini dapat berguna untuk membangun karir di masa depan atau bahkan membuka pasar bisnis baru di lingkungan yang sangat beragam.
5) Kebiasaan Belajar Pintar dan Mandiri
Anak rantau biasanya juga memiliki kebiasaan belajar pintar dan mandiri karena mereka terpaksa belajar sendiri dan bergantung pada diri mereka sendiri. Ini dapat menunjang aktivitas akademik mereka di masa depan saat mereka sekolah atau kuliah. Orang yang merantau biasanya memiliki kemampuan belajar mandiri dan kemampuan daya tahan yang kuat.
6) Meningkatkan Kemandirian dan Kepercayaan Diri
Anak rantau juga belajar menjadi lebih mandiri mengasah kemampuan problem solving dan daya tahan mental yang membuat mereka lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan memperjuangkan impian mereka dimasa depan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”