Dulu saat itu saya baru mengenal yang namanya cinta dan mulai mencinta, tapi cinta sendiri yang mengubah segalanya. Entah menapa saat itu tanpa disadari bahwa untuk dicintai saya merasa diri saya harus menjadi orang lain. Iya….orang lain, yang mungkinkan orang yang mencintai saya bisa sangat mencintai saya. Saya berpenampilan daripada biasanya. Mungkin sebelumnya saya yang suka casual tapi saya menjadi lebih feminim. Dari yang tegas menjadi yang lembut.
Pada saat itu yang saya rasakan adalah saya bangga karena telah membuat orang yang mencintai saya menjadi sangat mencintai saya. Pada akhirnya saya menyadari bahwa cinta sejati adalah disaat orang yang mencintai kita tulus, apa adanya, bukan karena ada apanya. Mungkin saat itu saya terlalu terlena tetapi saya salah…
Namun kini setelah saya terlepas dari hubungan itu, saya mulai menemukan beberapa hal baru dengan diri saya sendiri saya lebih suka berinteraksi dengan alam dan menjadi pecinta alam. Mengapa? Karena saat saya bisa menyatu dengan alam saat itu juga saya bisa merasakan ketenangan, kebebasan, dan bahagia dengan mencintai alam Indonesia dengan seluruh isinya. Diri saya telah kembali menjadi diri saya yang sebelumnya, yang sebenarnya dan saya sudah cukup bahagia dengan diri saya sendiri, dengan teman-teman saya sendiri, serta keluarga saya sendiri .
Semuanya akan menjadi kebiasaan ketika kita perlahan mulai membiasakan diri. Begitu juga dengan kegiatan apapun yang kita lakukan semuanya harus benar-benar dinikmati maka semua akan terasa mudah. Perjalanan yang kita lalui adalah melangkah ke depan. Semakin kita melangkah jauh, semakin banyak rintangan yang harus kita lalui. Tidak perlu merasa ragu, kita harus yakin dengan pilihan kita, ke mana kita akan melangkah karena Tuhan tidak pernah salah menakdirkan seseorang.
Sempat berfikir bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan tentu saja itu selalu menjadi pertanyaan dalam benak saya. Tapi saya mulai berpikir, tidak mungkin saya akan berada di ufuk kerapuhan untuk waktu yang cukup lama. Semuanya terasa berat jika kita memikirkannya terus menerus.
Bagaimanapun semua harus kita terima dengan ikhlas, yang sudah berlalu biarlah berlalu. Selalu ingat bahwa kehidupan itu masih berjalan. Masa depanmu adalah yang paling penting. Saya punya impian, saya punya keyakinan, saya punya kekuatan, saya punya orang orang yang masih setia mendukung saya. Bagaimanapun, itulah yang menjadi kekuatan saya untuk maju. Kita harus berani terlepas dari masa lalu dari keterpurukan, dari ketidakberanian, dan ingatlah bahwa kita tidak akan bisa menjadi apapun jika kita tidak bisa percaya dengan diri kita sendiri. Jadilah diri kita sendiri. Â
Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”