Pacaran Sama Orang Kaya Ternyata Nggak Enak-enak Amat

Ingat, nggak semua yang berkilau itu menggiurkan.

Kisah ini berdasarkan pengalaman pribadi, aku berkenalan dengannya melalui aplikasi kencan. Saat itu, aku sama sekali tidak tahu siapa dia sebenarnya. Jujur, karena masih muda hanya melihat penampilan luar.

Advertisement

Dia tinggi dan memiliki bahu yang lebar. OMG, he’s really my type. Hahahaha.

Bisa dibilang ini pengalaman pertama pacaran dengan blasteran. Anyway, selisih usia kami sangat jauh. Tidak ada istilah menembak untuk memulai hubungan. Aku sendiri juga tidak menyukai hal seperti itu karena hanya akan menjadi beban saat ingin berpisah. Lebih suka menjalaninya begitu saja. Begitu juga saat pisah.

Kali pertama dibawa ke rumahnya, saat baru di depan pagar, aku mulai bertanya-tanya, Ini rumahnya atau sewa atau punya orang yang dia pinjam? Karena rumah itu terletak di kawasan elite dan ukurannya besar.

Advertisement

Namun, sedang terhanyut dalam lamunan, semuanya sirna seketika kala memasuki rumah dan terdengar suara gonggongan anjing.

Damn! Gue tuh takut anjing, kok bisa-bisanya masuk rumah yang ada anjingnya! Lalu, dia menenangkan anjing tersebut. Yang bikin sakit kepala adalah ternyata bukan cuma satu, tapi ada dua anjing dia pelihara.

Advertisement

Mungkin, itu masih normal karena banyak orang yang memelihara anjing. Namun, tak lama setelahnya, terdengar suara aneh.

And, you know what he said? Itu suara ular saya. Dia tinggal di atas. Saat mengatakan itu, ekspresinya santai sekali. Sedangkan, gue yang mendengarnya ingin kabur rasanya.

Tadi anjing, sekarang ular. Cobaan apalagi ini? Sejujurnya, aku enggan melanjutkan hubungan dengannya setelah dua jenis hewan yang ada di rumahnya. Namun, mendengar ceritanya yang kesepian akibat kesibukan pekerjaan bahkan tak punya waktu untuk hangout dengan teman-temannya, saya pun menimbang-nimbang.

Lalu, dia bilang, Jangan pergi, ya? Melihat raut wajahnya, tentu saja aku tidak tega. Tinggal di rumah sebesar itu sendirian tak berarti apa-apa.

Namun, binatang peliharaannya hanya satu hal yang mengejutkan. Di hari lainnya, aku tak sengaja melihat dokumen di atas meja makan yang perlu dia tanda tangani.

Aku melihat nama lengkapnya. Lalu, setelah itu, dengan bantuan mbah Google, ketemulah siapa dia sebenarnya.

Dan benar seperti dugaanku, dia memang kaya dari keluarga terpandang. Mungkin, saat itu bagi banyak orang seakan mendapatkan jackpot. Namun, semakin tahu tentangnya, aku justru semakin merasa kasihan.

Cara pertemuan kami bisa dibilang cukup aneh. Tiba-tiba ngechat, Aku sudah di depan kosan kamu. Alasannya karena dia tidak suka janji dan tidak tahu kapan pekerjaannya akan selesai.

Pertemuan mendadak seperti itu juga karena dia ingin membuktikan saya tidak punya pria lain. Iuuhhhh! Sebab, sebelumnya juga, mantannya pernah berselingkuh. Pengalaman pahit itulah yang tidak ingin dia rasakan lagi.

Bisa dikatakan, hubungan kami baik-baik saja. Saat di rumahnya, dia yang selalu memasak dan mencuci piring, namun aku merasa kebosanan. Hubungan atas dasar kasihan ini membuatku tersiksa.

Suatu hari, pkl 01.00 WIB, dia menjemput ke rumahnya untuk ikut mengantarnya ke bandara karena dia harus pergi ke luar negeri. Dua jam setelahnya, kami pergi dengan sopirnya.

Di perjalanan pulang, aku berbincang dengan sopirnya. Bak wartawan, aku mengajukan banyak sekali pertanyaan. Setelah itu, aku baru tahu kalau sopirnya juga bukan orang biasa.

Akhirnya, dengan beragam pertimbangan, ditambah dengan kejenuhan, saya pun meninggalkannya. Kami tak lagi komunikasi karena aku sering ganti nomor. Terlebih, bagiku mantan hanya bagian serpihan kenangan.

Memiliki pacar kaya dan tampan memang impian banyak perempuan, namun pengalaman ini menyadarkanku bahwa tak semua yang berkilau itu menggiurkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Love yourself!