Tingkat kebahagiaan dapat mempengaruhi hidup seseorang. Memangnya bisa? Pada kenyataanya, bisa. Kebahagiaan menyebabkan seseorang akan merasa bersemangat dalam menjalankan sesuatu.
Nah, jika orang itu bersemangat, maka hasil yang diperolehnya akan maksimal juga. Sebaliknya, jika seseorang tidak bahagia, ia tidak akan memiliki semangat melakukan sesuatu dan kemungkinan besar hasil yang akan ia terima akan tidak maksimal.
Kebahagiaan sering kali berkurang atau juga hilang apabila seseorang melakukan overthinking.
Overthinking adalah di mana seseorang memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan yang belum terjadi secara terus-menerus hingga ia akan merasa buruk dengan hal yang akan terjadi.Â
Dampak yang dapat ditimbulkan dari overthinking, yakni seseorang akan ketakutan, cemas, dan juga stres. Konsentrasi dan fokus pada orang yang overthinking akan menurun sehingga ia tidak bisa fokus dengan yang ia jalani. Ia juga cenderung menghabiskan waktu dengan sia-sia karena pikirannya sibuk merancang hal yang bisa membuatnya depresi.Â
Saya pernah melakukan overthinking dan merasakan sendiri buruknya dampaknya. Pada saat itu, saya sangat kacau dan sedih. Saat saya baru saja melaksanakan ujian masuk ke perguruan tinggi, saya mulai overthinking dengan hasilnya.Â
Saya merenungkan jika saya melaksanakan ujian dengan tidak maksimal karena pada beberapa jam sebelum ujian, saya mulai panik dan melupakan apa yang saya pelajari. Pada saat mengerjakan sub tes terakhir saya malah mengantuk dan ingin segera pulang.
Saya takut jika saya tidak lolos. Saya bingung harus bagaimana jika tidak lolos nanti. Pikiran-pikiran saya mulai menakuti diri saya sendiri.
Bagaimana saya harus menghadapi orang tua saya? Apakah teman-teman saya semuanya diterima di universitas negeri sedangkan saya saja yang tidak? Apa yang harus saya katakan dan bagaimana saya akan menyikapi teman-teman saya? Bagaimana jika orang-orang membicarakan saya karena tidak lolos?
Dengan saya yang cemas berlebih akibat overthinking, saya akan lebih sensitif pada orang-orang yang bertanya apakah kira-kira saya bisa lolos atau tidak. Saya akan diam-diam marah dan tidak menjawab. Di situ, overthinking saya terpicu, jadi akan menjadi lebih parah dari biasanya.
Saya terus memikirkan kegagalan saya yang belum dipastikan. Saya kalut. Saya tidak bisa makan dengan enak karena pikiran tentang kegagalan saya tidak pernah berhenti berseliweran di kepala saya. Asam lambung yang saya derita bahkan kambuh seiring dengan meningkatnya stres saya.
Saya terus ingin menangis memikirkan hasil ujian saya. Saya mencoba mencari solusi untuk masalah saya, namun saya tidak mendapatkan solusi apapun karena ujian sudah berlalu tidak ada yang bisa dilakukan. Saya tidak dapat mengubah apapun lagi walau saya bekerja dengan sangat keras. Saya benar-benar takut.
Saya merasa sangat stres. Saya lelah dan membutuhkan istirahat dari pikiran yang tak ada habisnya yang membuat kepala saya sakit. Jadi, saya ingin menghentikan overthinking saya. Saya berusaha mengontrol pikiran saya dari pikiran-pikiran yang bisa menganggu saya. Saya mencoba lebih berserah diri pada Tuhan dengan hasilnya.
Selain itu, saya mencoba mengalihkan perhatian dengan melakukan hobi saya, seperti membaca novel, menonton film, dan juga memasak. Meskipun susah untuk berhenti overthinking, upaya-upaya yang saya lakukan cukup membuahkan hasil. Stres saya menjadi lebih berkurang sedikit demi sedikit hingga hilang.Â
Dari pengalaman yang saya alami, saya tahu overthinking tidak bisa disepelekan. Dampak dari overthinking juga tidaklah kecil.
Memikirkan hal yang belum tentu terjadi, menyesali apa yang sudah terjadi, dan memikirkan bagaimana jika dulu saya bisa melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi menyebabkan kebahagiaan kita hilang dan akan mendatangkan stres.Â
Bagi overthinker atau orang yang melakukan overthinking mungkin bisa membagi masalahnya pada orang lain. Saya sering melakukan ini untuk menurunkan overthinking saya. Kamu akan dapat mendengarkan pandangan orang lain tentang masalah kamu sehingga kamu bisa mendapatkan pemahaman baru dan sedikit ketenangan.Â
Overthinking diciptakan oleh diri kita sendiri. Kemampuan untuk benar-benar menghentikannya berada pada kita sendiri juga. Kita pasti dapat mengontrolnya jika kita mau. Kita bisa menenangkan diri kita sendiri, seperti, Tidak apa-apa. Apa yang sudah saya lakukan adalah yang terbaik. Untuk hasilnya terserah pada Tuhan.
Dengan begitu, kita akan mendapatkan kepercayaan diri kita yang membantu kita untuk berpikiran lebih positif. Kepercayaan diri biasanya sudah melemah akibat melakukan overthinking.Â
Untuk teman-teman yang mendapati teman atau keluarga sedang overthinking, kita bisa mendekatinya dan bertanya ada apa secara pelan-pelan sampai overthinker mau membagi masalahnya. Kita harus mendengarkan dengan baik dan memberi saran bagi overthinker agar ia merasa tenang.Â
Sekali lagi, overthinking bisa sangat berbahaya bagi seseorang. Jauhi overthinking, berhenti memikirkan hal-hal negatif, dan fokuslah pada apa yang saat ini dijalani.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”