Orang Tua Harus Mengawasi Perkembangan Anak dalam Media Sosial

Media sosial memang seharusnya bisa di berikan kepada anak di usia 13 tahun keatas. Sehingga tidak mengganggu proses imajinasi bermainnya mereka. Dikutip dari mediaindonesia.com ada sekita 87% anak-anak Indonesia sudah aktif di dunia media sosial sebelum umur 13 tahun, bahkan sekitar 92% anak-anak Indonesia sudah mengenal media sosial lebih dini lagi.

Advertisement

Ini akan sangat berpengaruh terhadap prilakunya, karena usia-usia dini cenderung mencontoh informasi apa yang dia lihat dan dia dengar tanpa melewati proses berpikir apakah itu baik atau buruk. Ditambah mungkin tanpa pengawasan orang tua, maka segala macam jenis informasi akan lebih bebas lagi didapat oleh anak-anak ini.

Salah satu contoh kecil yang sering saja kita liha yaitu cara mereka bersosialisasi. Sering sekali kita merasa heran Ketika berinteraksi kepada Anak-anak sekarang yang lebih sering disebut Gen-Z ini Ketika mereka sedang menggunakan gadget-nya, mereka cenderung Phubbing dalam berinteraksi Ketika sedang sibuk dengan gadgetnya.

Ini baru contoh kecil yang bisa dengan mudah kita lihat, bagaimana yang tidak kita lihat? Ini justru akan berbahaya untuk anak yang sedang dalam proses menyerap banyak informasi untuk dia lakukan dalam hidupnya.

Advertisement

Di zaman yang begitu maju ini, keberadaan media sosial akan sangat mempengaruhi kehidupan kiita. Bahkan banyak kegiatan kita bisa lakukan hanya dengan gadget dan media sosial, tak terlebih kepada sang buah hati sering kita temukan fenomena dimana si anak menangis dan orang tuanya memberikan gadget untuk menghentikan tangisannya.

Dan ini menjadi kebiasaan ketika anak mungkin merasa bosan karena orang tuanya juga sibuk dengan gadget-nya maka solusi yang mereka berikan adalah memberikan gadget juga kepada si anak untuk menghiburnya. Ini merupakan keputusan yang buruk juga diteruskan demikian akan mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan si anak.

Advertisement

Kita bisa lihat si anak Ketika bermain gadget, dia tidak memperhatikan jarak matanya dengan gadget-nya kkarena mereka belum mengerti bahaya dari paparan radiasi yang dihasilkan layer gadget untuk matanya yang masih rentan mengingat usianya yang masih dini.

Media sosial mempunyai pengaruh yang besar untuk kehidupan anak, namun tidak bisa kita menafikan manfaat dari media sosial seperti informasi-informasi edukasi untuk anak yang tentunya dikemas dengan hal-hal yang menarik. Misalnya video-video kartun yang dimuat dengan nilai-nilai ajaran agama dan sebagainya. Yang mana ini pun masih harus didampingi oleh orang tua untuk membantu menjelaskan apa yang mereka lihat dan dengar.

Dewasa ini, seiring berjalannya pandemic hingga mencapai Endemic Covid-19 kita telah lalui proses belajar menyajar dengan gadget dan ini pun berlaku pada anak-anak usia dini. Dan ini juga menjadi tugas tambahan untuk para orang tua untuk mengawasi kegiatan sang buah hati dalam menggunakan gadget. Mungkin bisa sambil mengarahkan atau mungkin bisa ikut serta dalam kegiatannya untuk menemani sang buah hati bermain.  

Sebenarnya banyak hal atau informasi yang bisa dipelari dan didapat sang buah hati dari gadget. Misalnya tutorial menari atau tutorial membuat berbagai macam prakarya, atau video-video edukasi yang menjelaskan berbegai pengetahuan untuk sang buah hati misalnya video hewa-hewan dan sebagainya. Itu pun harus dalam pengawasan orang tua.

Jika terlalu sering dan sang buah hati menjadi kecanduan dengan gadgetnya ini akam mempengaruhi tumbuh kembang serta kehidupan sosialnya. Sudah menjadi tugas orang tua untuk mengawasi dan menuntun anaknya serta memberikan pengertian kepada anaknya dalam menggunakan media sosial atau melakukan tindakan supaya anak tidak kecanduan dalam media sosial misalnya mengajak anak berenang, pergi ke kebun binatang belajar tentanag hewan, atau mengikuti les musik, bela diri, menyanyi dan lain sebagainya untuk mengisi aktivitas anak supaya tidak bergantung pada gadget dan media sosial.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

mahasiswa ilmu komunikasi UHAMKA

Editor

Penikmat buku dan perjalanan