Sebagai makhluk sosial, manusia pada umumnya memiliki hasrat untuk menjalin hubungan dengan orang yang mereka sayangi dan cintai. Tiap individu memiliki alasannya tersendiri dalam mencintai seseorang. Ada yang jatuh cinta pada kepribadiannya, parasnya, keunikannya, dan berbagai macam hal lainnya yang terkadang tak bisa dijelaskan dengan logika. Timbul dan berkembangnya perasaan yang disertai terciptanya koneksi dengan orang yang kita kagumi seiring berjalannya waktu tak jarang menimbulkan rasa ingin memiliki. Keinginan untuk memiliki yang menyelimuti seorang individu, membuat mereka untuk mengusahakan yang terbaik agar dapat menjalin hubungan dengan orang yang mereka inginkan.
Usaha dan kesungguhan seseorang yang berhasil untuk mengikat hubungan menjadi sepasang kekasih adalah hal yang indah. Pada dasarnya, mencintai seseorang akan terasa indahnya apabila hubungan yang dirasakannya timbal balik. Kedua individu saling mencintai dan memahami satu sama lain. Namun, dalam jalannya sebuah hubungan, berbagai konflik dapat terjadi dan tak jarang konflik tersebut dapat berujung ke arah berakhirnya sebuah hubungan. Untuk mempertahankan dan mengembangkan hubungan yang sehat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kelekatan hubungan dengan kekasih.
Apabila ingin menjalin hubungan dengan seseorang, kita harus bisa mengenali diri kita sendiri terlebih dahulu dengan membentuk konsep diri. Konsep diri dapat didapatkan dari bagaimana kita memandang diri sendiri, lalu dapat juga melalui interaksi dengan orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman, serta orang-orang lainnya yang terlibat dalam hidup kita. Jika kita sudah mengenal diri sendiri, maka kita dapat lebih mengatur diri kita dalam bertindak kepada orang lain. Setelah itu, kita juga perlu untuk mengenali pasangan kita secara lebih dalam. Terkadang, proses mengenal satu sama lain dapat dikatakan tidak mudah. Kerap ada beberapa cerita yang rasanya belum siap untuk didengar, namun bagaimana pun juga dalam menjalin suatu hubungan, tiap individu harus mengenal satu sama lain secara lebih dalam. Hal ini agar mereka mengetahui orang seperti apa yang akan terus mereka hadapi di kesehariannya.
Proses pengenalan secara lebih dalam yang dilakukan oleh kedua individu nantinya akan sekaligus membangun skrip identitas. Skrip identitas yang dimaksud disini adalah peranan kedua individu yang terlibat dalam menjalin suatu hubungan. Adanya skrip identitas yang melekat pada diri mereka sebagai pasangan secara otomatis akan menyadarkan mereka bagaimana seharusnya mereka memainkan peranan sebagai pasangan kekasih. Namun, mengenal tiap individu secara lebih dalam saja tidak cukup.
Keterbukaan dalam menjalin suatu hubungan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Sering ditemukan terutama pada kalangan remaja bahwa dalam menjalin suatu hubungan, ada beberapa hal yang disimpan/disembunyikan sendiri yang kemudian dapat menimbulkan konflik-konflik yang tak diinginkan. Tiap orang sebenarnya memiliki alasannya tersendiri apabila ada hal yang mereka rahasiakan sendiri. Baik itu karena demi kenyamanan sendiri, karena bingung cara menyampaikannya, dan bisa juga karena mereka memang tidak ingin pasangannya tau. Ketidak terbukaannya seorang individu dalam suatu hubungan dapat menimbulkan konflik. Hal ini dikarenakan apabila ada suatu hal yang tidak beres, individu lainnya dapat mudah salah paham. Dengan bersikap terbuka atas situasi yang sedang dirasakan dan dipikirkan, hubungan dapat berjalan dengan lebih baik karena kedua individu mengetahui secara jelas apa yang sedang terjadi dari kedua sisi. Keterbukaan dalam hubungan juga menunjukkan bentuk menghargai nilai hubungan yang ada. Model komunikasi yang digunakan dalam keterbukaan adalah model komunikasi transaksional, sebagaimana kedua individu yang terikat dalam hubungan dapat berperan untuk mengirim dan menerima pesan untuk pemahaman bersama.
Dalam menjalani suatu hubungan, individu yang terlibat kerap merasa bahwa mereka dapat mengendalikan apa yang mereka inginkan dalam suatu hubungan. Memiliki keinginan demi kebaikan dan kenyamanan diri sendiri tentu merupakan hal yang manusiawi, namun bagaimana pun baik lelaki atau wanita yang terlibat dalam suatu hubungan juga memiliki kehidupan dan kepentingannya masing-masing yang harus dimengerti dan dihargai. Tindakan yang kerap dilakukan seperti keinginan untuk mengatur individu atas status hubungan yang ada, apabila tidak diporsikan dengan batasan yang masuk akal dapat membawa dampak yang tidak baik kepada hubungan serta lingkungan yang terlibat dalam hubungan tersebut. Maka dari itu, kedua individu yang terlibat dalam suatu hubungan harus mengetahui apa saja yang menjadi tanggung jawab dan batasan yang sepantasnya. Perasaan yang kita miliki dan tindakan yang kita ambil merupakan urusan tanggung jawab sendiri yang harus dikelola dengan baik agar dapat menciptakan hubungan yang sehat. Ketahuilah bahwa tiap individu memiliki hak atas keputusan yang ingin mereka ambil, kita tidak dapat mengontrol sepenuhnya sesuai keinginan kita karena itu merupakan hal yang egois.
Pengontrolan hubungan biasanya dilakukan atas keinginan dan kekhawatiran akan suatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun dengan kepercayaan, keterbukaan, dan dengan melepaskan ilusi kontrol, kita dapat lebih menghargai kehidupan dan privasi satu sama lain serta dapat menciptakan hubungan yang sehat. Dengan menerapkan hal tersebut, kita dapat dikatakan sebagai individu yang beretika dalam membangun sebuah hubungan melalui komunikasi interpersonal.
Salah satu inti dari komunikasi yang dilakukan dalam suatu hubungan adalah menciptakan makna. Segala hal yang terjadi baik dari terjadinya sebuah kejadian atau pemahaman hubungan yang ada, harus bisa dimaknai dan dinikmati bersama. Pemaknaan akan suatu hal membutuhkan beberapa tahapan tertentu, karena tiap individu dapat memiliki persepsi dan pemahaman yang berbeda. Tiap individu harus bisa menahan persepsi bahwa padangan mereka lah yang paling benar, mengingat bahwa dalam sebuah hubungan ada dua orang yang terlibat. Perbedaan persepsi kerap dapat menimbulkan konflik, namun apabila hal tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik, maka pemaknaan bersama dapat diciptakan secara optimal.
Keaktifan keterlibatan dua individu dalam hubungan interpersonal sepasang kekasih menjadi aspek penting dalam jalannya suatu hubungan. Mengingat bahwa banyak hal yang harus dihargai, dipertimbangkan, dikomunikasikan, dan dipertahankan dengan baik dapat menggerakkan tiap individu untuk terus mengoptimalkan kelekatan hubungannya. Meskipun terkadang dalam suatu hubungan terdapat beberapa hal yang dapat berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, namun kesadaran dan keseriusan masing-masing individu yang terlibat tentunya dapat menemukan jalan keluar atas hal tersebut. Optimalisasi kelekatan hubungan dengan kekasih dapat dilakukan mulai dari mengenal diri sendiri, mengenal pasangan secara lebih dalam, bersikap terbuka, melepaskan ilusi kontrol, dan menciptakan makna bersama.
Mempertahankan dan mengembangkan hubungan dengan memahami penerapan konsep diri, model komunikasi, persepsi, dan pemaknaan akan suatu hal yang dilakukan secara optimal dapat berdampak baik pada jalannya hubungan yang sehat. Hubungan harmonis sebuah pasangan dapat tercipta dan berkembang dengan baik apabila keduanya aktif berperan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”