Operasi Plastik; Stereotip yang Melekat pada Orang Korea. Emang Bener Gitu, Ya?

Stereotip warga +62 tentang orang Korea

Korea Selatan, merupakan negara yang dikenal dengan produksi drama dan musiknya yang mendunia. Setiap tahunnya berbagai genre drama, mulai dari drama bergenre sejarah, modern, komedi, fantasi, horror serta musik bergenre pop, RnB, hiphop, ballad diproduksi dari berbagai agensi atau stasiun televisi.

Advertisement

Bicara mengenai musik di Korea selatan, hal yang mungkin akan terlintas dipikiran kita adalah sebuah grup baik boyband dan girlband yang berisikan oleh mbak-mbak cantik maupun mas-mas tampan, atau biasa kita sebut dengan manusia goodlooking yang bernyanyi sambil menari-nari. Seperti yang sedang famous akhir-akhir ini yaitu, BTS dan Blackpink, mungkin orang biasa saja akan paham ketika mendengar nama tersebut, yaitu sebuah grup musik yang berasal dari Korea Selatan. Grup-grup tersebut sangat banyak digandrungi oleh para remaja terutama kaum wanita, tentu wajah tampan/cantik serta suara merdu yang mereka miliki membuat para remaja menjadi fans mereka.

Kesuksesan dunia K-pop sudah nampak jelas diberbagai belahan dunia. Target pemasaran drama dan musiknya pun tidak hanya di Korea saja, namun sudah memasuki pasar Internasional termasuk di Indonesia.

Hal ini bisa kita lihat dari beberapa stasiun televisi di Indonesia yang menyiarkan drama-drama Korea untuk dapat ditonton selama masa pandemik ini. Bahkan beberapa E-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bli bli atau produk makanan, minuman kosmetik memilih boyband, girlband, atau artist Korea sebagai brand ambassadornya. Salah satu agensi musik terbesar di Korea yaitu SM Entertainment juga membuka kantor cabang di Indonesia, mereka juga membuka audisi bagi para peserta yang ingin menjadi idol.

Advertisement

Namun dibanding dengan musik ataupun dramanya, orang awam akan lebih cenderung mengenal Korea sebagai Negara yang lekat dengan operasi plastik. Karena memang di Korea sendiri, operasi plastik bukan merupakan suatu hal yang tabu.

Banyak dari warganya yang melakukan operasi plastik demi tampil cantik didepan umum karena memang di Korea tampang adalah yang utama. Namun banyak bukan berarti semua orang Korea melakukan operasi plastik, banyak juga yang memang terlahir dengan wajah yang goodlooking.

Advertisement

Stereotip yang cenderung negatif di mata sebagian masyarakat Indonesia membuat orang lain ikut enggan menonton atau mendengar musik dari Korea. Faktanya Negara dengan operasi tertinggi di dunia adalah Amerika dengan jumlah lebih dari 4 juta prosedur operasi. Kemudian disusul dengan Brazil, Mexico, Germany, dari daftar tersebut India dan Thailand menjadi dua negara Asia yang berada di peringkat 10 besar dengan operasi plastic tertinggi. See… Nama Korea Selatan sendiri tidak masuk dalam peringkat 10 besar. Hal ini dapat mematahkan stereotip orang Indonesia mengenai orang Korea yang plastik semua.

Saya sendiri merupakan penggemar drama, musik serta budaya dari Korea, namun bukan berarti saya tidak suka produk lokal yaa… jujur saja terlepas dari semua stereotip negatif tentang Korea, lagu serta drama produksi dari Korea sangat layak dinikmati. Mulai dari dramanya, cerita yang disuguhkan sangatlah menarik dan lugas tidak melulu tentang cinta, slice of life yang relate dengan apa yang kita jalani terkadang memberikan sebuah moral value untuk kita. Kesuksesan beberapa drama atau movie Korea juga membuat beberapa Negara mengadaptasi ulang film itu contohnya film Miracle in cell No. 7 sudah diadaptasi ulang oleh India, Filipina, Turki dan Indonesia.  

Berbagai genre musik Korea juga sudah sering saya dengarkan dan memang se worth it itu untuk didengar. Meskipun saya tidak mengerti akan arti dari lagu itu, baik itu lagu Korea, Barat, India dll Good music will always be good music, akan tetap saya nikmati. Tidak jarang saya merekomendasikan lagu Korea ke teman-teman saya, sebagian dari mereka ada yang menolak ada juga yang ikut terbawa menjadi penggemar.

Uniknya teman saya, mereka yang menolak apalagi dengan mengucapkan kata-kata yang cenderung negative seperti “apaan si, seneng kok sama plastik”, “yaa plastic lagi nari tuh” mereka yang sekarang jadi fanatik sama K-pop.

Padahal menurut saya untuk mendengar sebuah lagu itu bukan hanya dilihat dari siapa yang menyanyi tapi tentang kesesuaian lirik dengan nada yang membuat lagu itu menjadi enak untuk didengar, lirik yang ada di lagu Korea tidak terlalu mengandung kata senonoh ataupun kasar seperti yang ada dikebanyakan lagu Barat. Bahkan banyak dari lagu-lagu Korea yang mengandung kata-kata motivasi seperti, love yourself. Menyukai budaya Korea juga bukan suatu hal yang buruk kok, kita jadi bisa menambah wawasan dan bahkan termotivasi untuk belajar bahasa asing..

Maka dari itu dalam menyukai per K-pop-an alias jadi K-popers itu ada tiga jalur yang biasa dilakuin. Yang pertama jalur mandiri, yaitu orang-orang yang menyukai K-pop karna mereka mencari tau sendiri. Yang kedua jalur teman, yaitu orang-orang yang menyukai K-pop melalui rekomendasi dari temannya, seperti yang sering saya lakukan yaitu meracuni teman-teman saya untuk ikut nonton drama atau dengerin musik Korea hehe.

Nah yang terakhir yang paling kejam, yaitu menyukai K-pop lewat jalur karma, ini ditujukan untuk orang-orang yang awalnya menjelek-jelekan K-pop namun sangkin bencinya malah jadi suka, makanya disebut dengan jalur Karma hehe… Untuk itu alangkah lebih baik kalau kita mencari tau atau mencoba terlebih dahulu sebelum mendoktrin bahwa itu buruk, atau itu baik. Karena kita tidak akan tau sebelum mencobanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Privacy jigeum